7 KEISTIMEWAAN DO’A PARA NABI ALLAH
Do’a
para nabi adalah do’a yang akan dikabulkan Allah SWT. Dan do’a merupakan tumpuan
bagi manusia dan bentuk bahwa kita sebagai hamba Allah yang lemah mebutuhkan pertolongan
dan naungan-Nya.
Allah
SWT berfirnan yang artinya: “berdo’alah
kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan
hina” (Al-mukmin:60).
Do’a
adalah tumpun bagi manusia, seperti firman Allah ttersebut hanya orang-orang
yang suka menyombongkan dirilah yang tidak membutuhkan do’a dalam hidupnya.
Derdoa dapat membawa kebaikan pada pemohonya, doa juga dapat mengubah sesuatu
yang buruk mrnjadi baik, bahkan mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjdai mungkin
seperti ang diriwayatkan oleh Ibnu ahmad, Ibnu majah dan al tirmizhi, dari
suluman yang mengatakan bahwa Rosullullah SAW bersabda:”tidak ada yang monolak
takdir atau ketentuan dari Allah kecuali do’a”(HR. Ibnu Ahmad, Ibnu Majah dan
at tirmidzi).
Dalam
Al-qur’an para nabi yang diutus oleh Allah juga senantiasa memanjatkan do’a
kepada Allah, lalu dalam keadaan apa para nabi berdo’a?
Dan seperti apa do’a para nabi? Berikut pemaparanya:
Dan seperti apa do’a para nabi? Berikut pemaparanya:
7 Keistimewaan Do’a Para Nabi Allah
Yang pertama adalah do’a nabi Nuh as.
Selama 950 tahun nabi Nuh menyiarkan kepada kaumnya untuk menyembah kepada Allah SWT, akan tetapi da’wahnya tersebut tidak bisa menyadarkan kaumnya yang terlelap dalam kebodohan. Kaumya mengolok-olok nabi Nuh dan menuduhkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri layak untuk menerimanya serta mengaggap kaum muslumin yang bersama nabi Nuh sebagai manusia-manusia rendah maka dengan latar belakang kemaksiatan dan kejahatan inilan maka turunlah hujan yang sangat lebat dari langit atas perintah Allah SWT. Tanah danseluruh tempat dilanda banjir dan topan, nabi Nuh dan kaumnya yang berman yang sudah siap menghadapi keadaan ini dan sebelunya telah menyeru kepada kaum mu’minin dan orang-orang yang bersamanya supaya naik keatas kapal/bahtra yang beliau buat dengan tangan beliau sendiri, karena pada saat itu air dari langit dan bumi terlihat bertemu dan memenuhi semua tempat. Nabi Nuh dan para pengikutnya naik keatas kapal dan kapal bergerak diatas permukaan air, kapal nabi Nuh tersebut berlandas dengan tenang diatas gunung dan air telah memenuhi semua tempat dan menyeret semua orang yang tersesat dan keras kepala kepada kematian. Nabi Nuh pun berdo’a : “ya tuhanku, sesunguhnya aku berlindumg kepada Engkau dari memohon kepada Engkau memohon sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belah kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. HUT:47).
Yang pertama adalah do’a nabi Nuh as.
Selama 950 tahun nabi Nuh menyiarkan kepada kaumnya untuk menyembah kepada Allah SWT, akan tetapi da’wahnya tersebut tidak bisa menyadarkan kaumnya yang terlelap dalam kebodohan. Kaumya mengolok-olok nabi Nuh dan menuduhkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri layak untuk menerimanya serta mengaggap kaum muslumin yang bersama nabi Nuh sebagai manusia-manusia rendah maka dengan latar belakang kemaksiatan dan kejahatan inilan maka turunlah hujan yang sangat lebat dari langit atas perintah Allah SWT. Tanah danseluruh tempat dilanda banjir dan topan, nabi Nuh dan kaumnya yang berman yang sudah siap menghadapi keadaan ini dan sebelunya telah menyeru kepada kaum mu’minin dan orang-orang yang bersamanya supaya naik keatas kapal/bahtra yang beliau buat dengan tangan beliau sendiri, karena pada saat itu air dari langit dan bumi terlihat bertemu dan memenuhi semua tempat. Nabi Nuh dan para pengikutnya naik keatas kapal dan kapal bergerak diatas permukaan air, kapal nabi Nuh tersebut berlandas dengan tenang diatas gunung dan air telah memenuhi semua tempat dan menyeret semua orang yang tersesat dan keras kepala kepada kematian. Nabi Nuh pun berdo’a : “ya tuhanku, sesunguhnya aku berlindumg kepada Engkau dari memohon kepada Engkau memohon sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belah kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. HUT:47).
Do’a nabi Ibroohim as
Allah SWT memilih mekah sebagai tempat tinggal nabi Ismail as dan siti hajar, namun mekah bukanlah tempat yang subur dan buah-buahan tidak bisa diproduksi disana. Dalam hal ini nabi Ibrohim rela dan iklas untuk tinggal dimekah, maka nabi Ibrohimpun berdo’a dan mengatakan: “ya rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman setosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara emereka kepada Allah dan hari kemudian. Maka Allah berfirman: “dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara kemdian aku paksa dia menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” (QS. Al-Baqarah 126).
Allah SWT memilih mekah sebagai tempat tinggal nabi Ismail as dan siti hajar, namun mekah bukanlah tempat yang subur dan buah-buahan tidak bisa diproduksi disana. Dalam hal ini nabi Ibrohim rela dan iklas untuk tinggal dimekah, maka nabi Ibrohimpun berdo’a dan mengatakan: “ya rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman setosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara emereka kepada Allah dan hari kemudian. Maka Allah berfirman: “dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara kemdian aku paksa dia menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” (QS. Al-Baqarah 126).
Do’a nabi as.
Dalam kisah yang dijelaskan dalam Al-quran Allah telah menceritakan dan memuji nabi Ayyub, Allah berbagai sifat nabi Ayyub yang terpuji dan sifat sabar atas segala ujian yang dilimpahkan kepadanya. Allah telah menguji nabi Ayyub dengan anaknya, keluarganya, hartanya kemudian dengan tubuhnya. Allah SWT telah mengujinya dengan ujian yang tidak pernah ditimpakan kepada siapapun, tetapi ia tetap sabar dan selalu menunaikan perintah Allah dan terus menerus bertaubat kepada-Nya. Dan setelah nabi Ayyub menderita penyyakit kronis dalam jangka waktu yang cukup lama, sahabat dan keluarganyapun telah menumpahkanya, maka ia berdo’a kepada Allah yang maha kuasa: “wahai tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan engkau yang maha penyayang diantara semua penyayang” (QS. Al-Anbiyaa:83). Maka dengn izin Allah SWT, Allah pun menghilangkan segala penyakit lahir dan batinnya, kemudian Allah mengembalikan segala hartanya, keluarganya serta sejumlah nikmat serta sejumlah kebaikan yang dikaruniakan kepadanya dalam jumlah yang banyak, dan karena kesabaranya itu maka beliau menjadi suritauladan bagi orang-orang yang sabar dan kisah hidupnya pun bisa menjadi penyejuk hati bagi orang-orang yang mendapat ujian atau sedang ditimpa musibah.
Do’a nabi Musa as
Nabi Muasa pernah berdoa untuk mendapatkan kebaikan dan dihindarkan dari kegelisahan. Dan do’anya adalah: “ya tuhanku sesungguhnya aku sangat memburuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Al-Qashas:24).
Nabi Muasa pernah berdoa untuk mendapatkan kebaikan dan dihindarkan dari kegelisahan. Dan do’anya adalah: “ya tuhanku sesungguhnya aku sangat memburuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Al-Qashas:24).
Do’a nabi Sulaiman as
pernah berdo’a agar diberi kekayaan oleh Allah SWT. Ia berkata :”ya tuhanku, ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku sesungguhnya engkaulah yang maha pemberi.” (QS. Shaad:5). Maka Allah pun menjawab do’anya dengan memberi anugrah dan pengetahuan yang besar serta melimpahkan titik kekuasaan yang besar kepada nabi Sulaiman. Bertubi-tubi berkah yang dikaruniakan Allah kepada nabi Sulaiman, dan membuat nabi Sulaiman semakin bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi Allah SWT.
pernah berdo’a agar diberi kekayaan oleh Allah SWT. Ia berkata :”ya tuhanku, ampunilah aku dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku sesungguhnya engkaulah yang maha pemberi.” (QS. Shaad:5). Maka Allah pun menjawab do’anya dengan memberi anugrah dan pengetahuan yang besar serta melimpahkan titik kekuasaan yang besar kepada nabi Sulaiman. Bertubi-tubi berkah yang dikaruniakan Allah kepada nabi Sulaiman, dan membuat nabi Sulaiman semakin bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi Allah SWT.
Do’a nabi Zakaria As.
Nabi Zakariya dan istri usianya sudah cukup sangat tua sedangkan beliau belum memiliki seorang anak dan kepada Allah SWT kemudian nabi Zakariya memanjatkan do’a agar dia dikaruniai seorang anak, meski dia tau bahwa istrinya sulit punya anak karena mandul, namun nabi Zakariya tidak pernah lelah berharap dan memohon serta berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak laki-laki sebagai pewaris dan penerus risalah kenabian beliau, dan nabi Zakariapun berdo’a: “ya tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa, kepada engkau, ya tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalanku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugrahilah aku dari sisi engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga ya’qub, dan jadikanlah ia, ya tuhanku, sebagai seorang yang diridhai.” (QS. Maryam: 4-6). Maka doa nabi Zakariyapun dikabulkan oleh Allah, tuhan yang maha mengabulkan do’a. Ahirnya istri nabi Zakariyapun hamil dan memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama yahya. Yahya seorang putra nabi Zakariya ini pun menjadi nabi dan menjadi penerus da’wah ayah handanya. Padahal jika melihat kondisi nabi Zakariya dan istrinya yang sudah tua serta kondisi istrinya yang mandul sepertinya mustahil jika beliau akan memiliki seorang anak, tapi bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mudah bagi Allah karen Allah maha mndengar akan setiap do’a hambanya.
Nabi Zakariya dan istri usianya sudah cukup sangat tua sedangkan beliau belum memiliki seorang anak dan kepada Allah SWT kemudian nabi Zakariya memanjatkan do’a agar dia dikaruniai seorang anak, meski dia tau bahwa istrinya sulit punya anak karena mandul, namun nabi Zakariya tidak pernah lelah berharap dan memohon serta berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak laki-laki sebagai pewaris dan penerus risalah kenabian beliau, dan nabi Zakariapun berdo’a: “ya tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa, kepada engkau, ya tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalanku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugrahilah aku dari sisi engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga ya’qub, dan jadikanlah ia, ya tuhanku, sebagai seorang yang diridhai.” (QS. Maryam: 4-6). Maka doa nabi Zakariyapun dikabulkan oleh Allah, tuhan yang maha mengabulkan do’a. Ahirnya istri nabi Zakariyapun hamil dan memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama yahya. Yahya seorang putra nabi Zakariya ini pun menjadi nabi dan menjadi penerus da’wah ayah handanya. Padahal jika melihat kondisi nabi Zakariya dan istrinya yang sudah tua serta kondisi istrinya yang mandul sepertinya mustahil jika beliau akan memiliki seorang anak, tapi bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin, semuanya mudah bagi Allah karen Allah maha mndengar akan setiap do’a hambanya.
Do’a nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW pada saat itu juga memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Pada saat itu beliau berkata: “ya tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. ya tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan maafkanlah kami dan ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al-Baqarah: 286). Maka doa inilah yang menangguhkan azab Allah didunia, Allah SWT tidak menimpahkan azab dari langit sebagai mana yang telah Allah timpahkan kepada orang-orang terdahulu apabila mereka berbuat maksiat.
Nabi Muhammad SAW pada saat itu juga memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Pada saat itu beliau berkata: “ya tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. ya tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Dan maafkanlah kami dan ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al-Baqarah: 286). Maka doa inilah yang menangguhkan azab Allah didunia, Allah SWT tidak menimpahkan azab dari langit sebagai mana yang telah Allah timpahkan kepada orang-orang terdahulu apabila mereka berbuat maksiat.
Fitrah
manusia memang selalu butuh akan kekuatan Allah yyang maha pencipta, do’a juga
sebagai bentuk dari kerendahan hati dan saat berdoa itulah yang bisa
menggambarkan ketidak berdayaan seorang manusia dihadapan Allah SWT. Dalam doa
manusia meminta segala keperluanya dan menundukan dirinya dihadapan Allah SWT
sang maha kuasa.
demikian artikel 7 keistimewaan do'a para nabi semoga bermanfaat