Sungguh
ada 3 golongan pria yang harus menderita di neraka karena mengabaikan tanggung
jawabnya terhadap wanita.
3 GOLONGAN PRIA PENGHUNI NERAKA
1. Pria
sebagai seorang suami dan ayah yang tidak mepedulikan istri dan anak-anaknya
2. Seorang
saudara yang tidak menjaga kehormatan saudaranya sepeninggalan ayahnya
3. Seorang
putra yang orang tuanya sudah tua renta dan tidak menjaga dan merawatnya dengan
baik.
1. AYAH YANG DURHAKA
Golongan
pertama yang mendapatkan ancaman penghuni neraka adalah para ayah yang tidak
bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ayah
bukan sekedar pasangan dari ibu, ayah bukan pula tempat meminta uang, ayah
bukan seorang sosok yang asing dirumahnya yang hanya bicara seperlunya atau
berkata-kata bila murka. Ayah merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab
terhadap keluarga, istri dan petra-putranya. Tidak hanya bertanggung jawab
terhadap makan dan minumnya tapi juga pendidikan ahlaknya dan keberhasilan
dunia dan ahirat.
Inilah
pesan Rosullullah SAW dalam sabdanya: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan stiap
pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang
lelaki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinya atas mereka” (HR. Muslim)
Sementara
dalam Al-qur’an Allah telah mengariskan tugas setiap orang yang beriman “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At tahrim:6).
Ayah
merupakan benteng penjaga bagi putra-putrinya dari perbuatan maksiat dan dosa
jangan sampai seorang ayah kehilangan kepekaan iman sehingga membiarkan
keluarhanya larut dalam gelombang maksiat dan dosa, atau yang lebih parah justu
ia sendiri yang menjerumuskan istri dan anak-anaknya dalam dosa.
Ada
ancaman yang amat berat bagi seorang ayah yang tidak pedulia akan agama dan
ahlak putra putrinya, seperti seorang ayah yang tidak peduli terhadap pakaian
anaknya membiarkan auratnya terbuka dan menjadikanya tontonan dan pemandangan
umum, atau seorang ayah yang membiarkan anak-anaknya pergi berdua-duaan dengan
lelaki lain yang bukan muhrimnya. Orang seperti ini dalam istilah agama islam
disebut Dayus, dan dayus termasuk orang yang terancam tidak akan masuk surga,
jika surga tidak mau menerima tentu nerakalah tempat kembalinya.
“Tiga golongan yang Allah haramkan surga bagi
mereka:pecandu khamr,durhaka kepada orang tua dan dayus yaitu orang yang tidak
cemburu ketika orang bermaksiat dengan keluarganya” (HR.Ahmad)
Ancaman
untuk para ayah yang menjadi dayus sejatinya bertujuan agar mereka dapat
menjadi pemimpin yang baik bagi anggota keluarga lainnya, hari-hari ini banya
ayah yang merasa tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak ada di ibu, ia
merasa sudah cukup dengan memenuhinya dengan berbagai pasilitas, bahkan yang
lebih kurang seorang pria hanya mementingkan hasrat seksualnya tanpa
mementingkan tanggungjawab terhadap anak-anak akibat perbuatanya itu.
2. SUAMI YANG ZHOLIM
Golongan
penghuni neraka kedua adalah suami yang zholim terhadap istrinya.
Istri
merupakan amanah yang telah dititipkan walinya kepada seorang pria yang bernama
suami. Wali wanita itu tentu rela melepaskan anak,saudara mereka karena ia
yakin bahwa ia dapat menjaga anak dan saudara mereka dengan baik. Pesan untuk
menjaga dan berbuat baik kepada seorang wanita tidak hanya menjadi harapan
seorang wali, tetapi perintah yang jelas ditegaskan oleh Allah dan Rosul-Nya
dalam kitab dan sunah. “.....dan bergaullah dengan mereka secara baik. Kemudian
bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikanya kebaikan yang banyak”
(QS.Annisa:19)
Termasuk
dalam berbuat baik yaitu baik dalam tutur kata baik dalam memperlakukanya,
tidak bermuka masam ketika bertemu, demikian juga baik dalam nafkah. Bergaul
dengan baik berarti juga kesamaan dan kesetaraan, artinya suami akan
mendapatkan perlakuan baik dari istri ketika suaminya memperlakukan istrinya
dengan baik. Dahkan suami diminta untuk bersabar menerima kekurangan istrinya
juga ketika istri tidak melakukan kewajibannya secara maksimal.
“janganlah
seorang istri yang beriman membenci suaminya yang beriman, jika dia tidak
menyukai satu ahlak darinya, dia pasti menyukai ahlak lain darinya” (HR.Muslim)
Merupakan
hak istri mendapatkan nafkah dari suaminya baik itu nafkah lahir maupun batin.
Merupakan sebuah kezaliman jika suami memiliki kelapangan ekonomi tetapi kikir
terhadap istrinya bahkan sering mencibiri hak-haknya.
Kikir
merupakan sifat yang amat dicela Allah dan Rosul-Nya apalagi jika hal itu
dilakukan kepada orang yang berhak seperti istri. Oleh sebab itu pada kasus
suami yang mampu tetapi kikir memberi keringannan kepa para istri untuk
mengambil harta suami sewajarnya meski dengan diam-diam, hal ini tidak dianggap
sebagai hal pencurian karena ia memiliki hak pada harrta suami.
Hal
ini pernah terjadi pada hindun dan kemudian ia ceritakan kepada Rosullullah SAW
ia berkata “Wahai Rosullullah! Abu Sufyan adalah seorang suami yang kikir.
Bolehkah apabila aku mengambil sebagian hartanya untuk keperluan keluarga kami?
Rosullulah bersabda: “tidak mengapa apabila kamu mengambil sesuai keperluanmu
sewajarnya”. (HR. Bukhari)
3. SAUDARA LAKI-LAKI YANG TIDAK
BERTANGGUNG JAWAB
Golongn
ketiga yang termasuk pria yang terancam masuk neraka adalah saudara laki-laki
yang tidak bertanggung jawab. Sebab jika ayah telah tiada yang bertanggung
jawab menjaga kehormatan saudara wanita jatuh pada saudara leakinya, termasuk
hal ini paman mereka hanya menjaga kepentingan keluarganya saja sementara adik
atau koponakannya jauh dari ajaran islam maka tunggulah ancaman neraka di ahirat
kelak.
Saudara
laki-laki memiliki kewajiban yang melekat terhadap saudara-saudara perempuanya
mulai dari membimbing, mendidik, menyayangi, melindungi dan membela mereka.
Jika ayah telah wafat maka saudara laki-laki berperan sebagai pengganti ayah
wajib memberikan nafkah kepada saudara perempuan yang belum menikah atau yang
menjanda jika mereka tidak mampu.
Saudara
perempuan wajib mentaati dan menghormati saudara laki-lakinya, jika janda
tersebut memiliki anak yang berkewajiban menafkahi anaknya tersebut adalah
anaknya jika ayahnya telah meninggal maka kakek dari ayah atau saudara ayah yang
berkewajiban memberi nafkah kepada anak-anak janda ter sebut.
Rosullullah
SAW bertanya kepada Jabir bin Abdulloh: “Apakah kamu sudah menikah?”. Jabir
menjawab “ya” beliau bertanya “gadis atau janda?”. Jabir menjawab “janda”.
Beliau bertanya lagi “mengapa kamu tidak menikahi gadis saja? Kamu bisa
bermain-main dengannya dan dia bermain-main denganmu”. Jabir memberikan alasan
“wahai rosullullah, ayah kami telah wafat dan meninggalkan tujuh anak permpuan
saya menikah dengan seseorang yang bisa mengurus saudara-saudara perempuanku”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Saudara
laki-laki yang menyia-nyiakan dan menelantarkan saudara perempuan berarti dia
ia telah durhaka kepada orang tuanya, tugaas lain dari saudara laki-laki adalah
menjga harta saudara perempuanya jangan malah menghianatinya dengan merampas
harta kekayaanya, ia juga tidak boleh menghalang-halangi jika ada orang yang
baik melamar saudara perempuanya.
Demikianlah
artikel mengenai 3 golongan pria penghuni neraka, semoga dengan membaca artikel
ini bisa menjdikan bertambahanya wawasan kita dan mudah-mudahan kita semua
tidak termasuk kedalam golongan orang-orang diatas. Amin