SITUS ILMU ISLAM DAN UMUM

Wednesday, 1 July 2015

On 03:24 by Unknown in
SOCIALIZE IT →


Sungguh ada 3 golongan pria yang harus menderita di neraka karena mengabaikan tanggung jawabnya terhadap wanita.

3 GOLONGAN PRIA PENGHUNI NERAKA 

1. Pria sebagai seorang suami dan ayah yang tidak mepedulikan istri dan anak-anaknya
2. Seorang saudara yang tidak menjaga kehormatan saudaranya sepeninggalan ayahnya
3. Seorang putra yang orang tuanya sudah tua renta dan tidak menjaga dan merawatnya dengan baik.

1. AYAH YANG DURHAKA
Golongan pertama yang mendapatkan ancaman penghuni neraka adalah para ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ayah bukan sekedar pasangan dari ibu, ayah bukan pula tempat meminta uang, ayah bukan seorang sosok yang asing dirumahnya yang hanya bicara seperlunya atau berkata-kata bila murka. Ayah merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap keluarga, istri dan petra-putranya. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap makan dan minumnya tapi juga pendidikan ahlaknya dan keberhasilan dunia dan ahirat.


Inilah pesan Rosullullah SAW dalam sabdanya: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan stiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinya atas mereka” (HR. Muslim)


Sementara dalam Al-qur’an Allah telah mengariskan tugas setiap orang yang beriman “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.At tahrim:6).

Ayah merupakan benteng penjaga bagi putra-putrinya dari perbuatan maksiat dan dosa jangan sampai seorang ayah kehilangan kepekaan iman sehingga membiarkan keluarhanya larut dalam gelombang maksiat dan dosa, atau yang lebih parah justu ia sendiri yang menjerumuskan istri dan anak-anaknya dalam dosa.

Ada ancaman yang amat berat bagi seorang ayah yang tidak pedulia akan agama dan ahlak putra putrinya, seperti seorang ayah yang tidak peduli terhadap pakaian anaknya membiarkan auratnya terbuka dan menjadikanya tontonan dan pemandangan umum, atau seorang ayah yang membiarkan anak-anaknya pergi berdua-duaan dengan lelaki lain yang bukan muhrimnya. Orang seperti ini dalam istilah agama islam disebut Dayus, dan dayus termasuk orang yang terancam tidak akan masuk surga, jika surga tidak mau menerima tentu nerakalah tempat kembalinya.

 “Tiga golongan yang Allah haramkan surga bagi mereka:pecandu khamr,durhaka kepada orang tua dan dayus yaitu orang yang tidak cemburu ketika orang bermaksiat dengan keluarganya” (HR.Ahmad)

Ancaman untuk para ayah yang menjadi dayus sejatinya bertujuan agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik bagi anggota keluarga lainnya, hari-hari ini banya ayah yang merasa tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak ada di ibu, ia merasa sudah cukup dengan memenuhinya dengan berbagai pasilitas, bahkan yang lebih kurang seorang pria hanya mementingkan hasrat seksualnya tanpa mementingkan tanggungjawab terhadap anak-anak akibat perbuatanya itu.

2. SUAMI YANG ZHOLIM
Golongan penghuni neraka kedua adalah suami yang zholim terhadap istrinya.
Istri merupakan amanah yang telah dititipkan walinya kepada seorang pria yang bernama suami. Wali wanita itu tentu rela melepaskan anak,saudara mereka karena ia yakin bahwa ia dapat menjaga anak dan saudara mereka dengan baik. Pesan untuk menjaga dan berbuat baik kepada seorang wanita tidak hanya menjadi harapan seorang wali, tetapi perintah yang jelas ditegaskan oleh Allah dan Rosul-Nya dalam kitab dan sunah. “.....dan bergaullah dengan mereka secara baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikanya kebaikan yang banyak” (QS.Annisa:19)

Termasuk dalam berbuat baik yaitu baik dalam tutur kata baik dalam memperlakukanya, tidak bermuka masam ketika bertemu, demikian juga baik dalam nafkah. Bergaul dengan baik berarti juga kesamaan dan kesetaraan, artinya suami akan mendapatkan perlakuan baik dari istri ketika suaminya memperlakukan istrinya dengan baik. Dahkan suami diminta untuk bersabar menerima kekurangan istrinya juga ketika istri tidak melakukan kewajibannya secara maksimal.

“janganlah seorang istri yang beriman membenci suaminya yang beriman, jika dia tidak menyukai satu ahlak darinya, dia pasti menyukai ahlak lain darinya” (HR.Muslim)

Merupakan hak istri mendapatkan nafkah dari suaminya baik itu nafkah lahir maupun batin. Merupakan sebuah kezaliman jika suami memiliki kelapangan ekonomi tetapi kikir terhadap istrinya bahkan sering mencibiri hak-haknya.

Kikir merupakan sifat yang amat dicela Allah dan Rosul-Nya apalagi jika hal itu dilakukan kepada orang yang berhak seperti istri. Oleh sebab itu pada kasus suami yang mampu tetapi kikir memberi keringannan kepa para istri untuk mengambil harta suami sewajarnya meski dengan diam-diam, hal ini tidak dianggap sebagai hal pencurian karena ia memiliki hak pada harrta suami.

Hal ini pernah terjadi pada hindun dan kemudian ia ceritakan kepada Rosullullah SAW ia berkata “Wahai Rosullullah! Abu Sufyan adalah seorang suami yang kikir. Bolehkah apabila aku mengambil sebagian hartanya untuk keperluan keluarga kami? Rosullulah bersabda: “tidak mengapa apabila kamu mengambil sesuai keperluanmu sewajarnya”. (HR. Bukhari)

3. SAUDARA LAKI-LAKI YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
Golongn ketiga yang termasuk pria yang terancam masuk neraka adalah saudara laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Sebab jika ayah telah tiada yang bertanggung jawab menjaga kehormatan saudara wanita jatuh pada saudara leakinya, termasuk hal ini paman mereka hanya menjaga kepentingan keluarganya saja sementara adik atau koponakannya jauh dari ajaran islam maka tunggulah ancaman neraka di ahirat kelak.

Saudara laki-laki memiliki kewajiban yang melekat terhadap saudara-saudara perempuanya mulai dari membimbing, mendidik, menyayangi, melindungi dan membela mereka. Jika ayah telah wafat maka saudara laki-laki berperan sebagai pengganti ayah wajib memberikan nafkah kepada saudara perempuan yang belum menikah atau yang menjanda jika mereka tidak mampu.

Saudara perempuan wajib mentaati dan menghormati saudara laki-lakinya, jika janda tersebut memiliki anak yang berkewajiban menafkahi anaknya tersebut adalah anaknya jika ayahnya telah meninggal maka kakek dari ayah atau saudara ayah yang berkewajiban memberi nafkah kepada anak-anak janda ter sebut.

Rosullullah SAW bertanya kepada Jabir bin Abdulloh: “Apakah kamu sudah menikah?”. Jabir menjawab “ya” beliau bertanya “gadis atau janda?”. Jabir menjawab “janda”. Beliau bertanya lagi “mengapa kamu tidak menikahi gadis saja? Kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bermain-main denganmu”. Jabir memberikan alasan “wahai rosullullah, ayah kami telah wafat dan meninggalkan tujuh anak permpuan saya menikah dengan seseorang yang bisa mengurus saudara-saudara perempuanku” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudara laki-laki yang menyia-nyiakan dan menelantarkan saudara perempuan berarti dia ia telah durhaka kepada orang tuanya, tugaas lain dari saudara laki-laki adalah menjga harta saudara perempuanya jangan malah menghianatinya dengan merampas harta kekayaanya, ia juga tidak boleh menghalang-halangi jika ada orang yang baik melamar saudara perempuanya. 

Demikianlah artikel mengenai 3 golongan pria penghuni neraka, semoga dengan membaca artikel ini bisa menjdikan bertambahanya wawasan kita dan mudah-mudahan kita semua tidak termasuk kedalam golongan orang-orang diatas. Amin