SITUS ILMU ISLAM DAN UMUM

Sunday, 5 July 2015

On 17:17 by Unknown in
SOCIALIZE IT →
KEIKLASAN  adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tanpa mengharap penglihat dari manusia tetapi yang diharapkan adalah penglihatan dari Allah SWT.

IKLAS dalam melakukan setiap aktivitas akan menghantarkan kita kedalam surganya Allah, karena tanpa keiklasan maka semua amalan yang kita lakukan akan sia-sia.

Belajar dari sebuah cerita yang luar biasa dahsat, menceritakan tentang sosok seorang yang mulia dan budiman yang memiliki keimanan yang luar biasa. 
Robbyatul Adawiyah sosok wanita yang luarbiasa. Sutau saat ketika beliau sedang berjalan-jalan dengan membawa sebuah obor yang diletakkan ditangan kanannya dan sebuah air yang diletakkan ditangan kirinya, ketika itu masyarakat yang ada disekitarnya melihat dan terheran-heran, lalu bertanya: “Wahai Robbyatul Adawiyah, apa artinya tangan kanan engkau membawa obor tangan kiri engkau membawa air, apa artinya semua itu?” lalu Robbyatul Adawiyah menjelaskan: “jika kalian ingin tau apa arti obor ditangn kanankau, baiklah. Ini adalah sebuah pesan buat diriku ini pembelajaran buat diriku, kalo seandainya Allah SWT memberikan kepada diriku sebuah kekuatan dan mengizinkanku untuk membakar surga, maka aku akan bakar surga dengan obor yang ada ditangan kananku.” 


Mendengar perkataan Robbyatul Adawiyah masyarakat bingung lalu berkata “nekat sekali kamu Robbyatul Adawiyah,” kemudian masyarakat bertanya kembali: “Kenapa kamu ingin membakar surga?” lalu Robbyatul Adawiyah menjelaskan: “Biar saya beribadah,melakukan solat,zakat,puasa, haji dan semua yang Allah perintahkan bukan karena ingin masuk surga, karena ini semua saya lakukan lebih karena saya mengharap ridho dari Allah SWT.”

Masyarakat bertanya kembali: “Baik, kalo begitu apa arti dari air yang engkau bawa disebelah tangan kirimu?” lalu Robbyatul Adawiyah kembali menjelaskan: “Ini simbol pembelajaran bagi diriku, kalo seandainya Allah memberi aku kekuatan dan mengizinkan akau untuk memadamkan Neraka, maka aku akan padamkan api Neraka dengan air yang ada ditangan kiriku.” Lalu masyarakat kembali tercengang dan berkata: ”wah-wah nekat sekali dia.” lalu beliau menjelaskan: “Kenapa saya ingin mematikan api Neraka dengan air yang ada ditangan kiriku, ini pesan dan pembelajaran bagi diriku; biar aku meninggalkan maksiat, biar aku meninggalkan dosa bukan karena takut karena lantaran api Neraka, tapi semua maksiat semua larangan Allah akan aku tinggalkan lebih karena takut kepada Allah SWT.”

Subhannallah, sungguh luar biasa keimanan Robbyatul Adawiyah tersebut. Ini menjadi contoh menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa seharusnya semua apa yang kita lakukan semata-mata bukan mengharap imbalan surga, takut api neraka melainkan semata-mata mengharapkan ridho dari Allah SWT.

KEIKLASAN merujuk kita pada sebuah sabda Rosullullas SAW  “Segala sesuatu kembali kepada niatnya dan seseorang itu akan mendapatkan apa yang dia niatkan dan apa yang dia usahakan” 

Jika kita melakukan sesuatu semata-mata mengharapkan ridho Allah, maka kemualiaan yang akan dia dapatkan dari Allah. Tapi jika seandainya kita melakukan sesuatu semata-mata hanya mengharapkan pujian dari orang lain, maka ketahuilah yang akan dia dapatkan hanyalah kesia-sian belaka.

Ingatlah, iklas menentukan hasil ahir dari segala sesuatu. Jika kita iklas yang kecil akan menjadi besar, yang berat akan jadi ringan, tapi jika tidak iklas yang besar akan menjadi kecil dan yang ringan akan menjadi berat.

Ulama-ulama salaf sebelum kita pernah mengatakan, ciri orang yang iklas itu adalah orang yang mampu menutupi kebaikannya seperti ia pandai menutupi keburukanya. Artinya adalah tangan kanan mengeluarkan sesuatu tetapi tangan kiri tidak sadae apa yang telah dikeluarkan tangan kanan. Orang-orang yang seperti ini adalah orang-oranga yang tidak gila dengan pujian.

Orang yang iklas memiliki sebuah keistimewaan yang dia tidak akan pernah bisa diganggu oleh setan. Karena setan sendiri bercerita dan mengadu kepada Allah, kecuali hamba-hambamu ya Allah yang iklas yang sulit aku goda dan aku sesatkan.

Karena sesngguhnya ilmu adalah ibarat sebuah bibit, amal ibarat sawah dan iklas adalah ibarat air, apalah gunanya bibit dan apalah artinya sawah jika tidak ada pengairan disekitarnya. Apalah artinya ilmu bila tidak diamalkan, dan apalah gunanya amal jika tidak dibungkus dengan keiklasan.

Demikianlah pemaparan artikel tentang KEIKLASAN semoga setelah membaca artikel ini kita bisa membenahi diri, mengevaluasi hal-hal yang kurang sehingga menjadi hamba-hamba yang memiliki keiman yang tangguh seperti Robbyatul Adawiyah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Amin.