KEIKLASAN
adalah sesuatu yang
dilakukan oleh seseorang tanpa mengharap penglihat dari manusia tetapi yang
diharapkan adalah penglihatan dari Allah SWT.
IKLAS
dalam melakukan setiap aktivitas akan menghantarkan kita kedalam surganya
Allah, karena tanpa keiklasan maka semua amalan yang kita lakukan akan sia-sia.
Belajar dari sebuah cerita yang luar biasa dahsat,
menceritakan tentang sosok seorang yang mulia dan budiman yang memiliki
keimanan yang luar biasa.
Robbyatul Adawiyah sosok wanita yang luarbiasa.
Sutau saat ketika beliau sedang berjalan-jalan dengan membawa sebuah obor yang
diletakkan ditangan kanannya dan sebuah air yang diletakkan ditangan kirinya,
ketika itu masyarakat yang ada disekitarnya melihat dan terheran-heran, lalu
bertanya: “Wahai Robbyatul
Adawiyah, apa artinya tangan kanan engkau membawa obor tangan kiri engkau
membawa air, apa artinya semua itu?” lalu Robbyatul Adawiyah
menjelaskan: “jika kalian
ingin tau apa arti obor ditangn kanankau, baiklah. Ini adalah sebuah pesan buat
diriku ini pembelajaran buat diriku, kalo seandainya Allah SWT memberikan
kepada diriku sebuah kekuatan dan mengizinkanku untuk membakar surga, maka aku
akan bakar surga dengan obor yang ada ditangan kananku.”
Mendengar perkataan Robbyatul Adawiyah masyarakat
bingung lalu berkata “nekat
sekali kamu Robbyatul Adawiyah,” kemudian masyarakat bertanya kembali: “Kenapa kamu ingin membakar
surga?” lalu Robbyatul Adawiyah menjelaskan: “Biar saya beribadah,melakukan solat,zakat,puasa, haji
dan semua yang Allah perintahkan bukan karena ingin masuk surga, karena ini
semua saya lakukan lebih karena saya mengharap ridho dari Allah SWT.”
Masyarakat bertanya kembali: “Baik, kalo begitu apa arti dari air yang
engkau bawa disebelah tangan kirimu?” lalu Robbyatul Adawiyah kembali
menjelaskan: “Ini simbol
pembelajaran bagi diriku, kalo seandainya Allah memberi aku kekuatan dan
mengizinkan akau untuk memadamkan Neraka, maka aku akan padamkan api Neraka
dengan air yang ada ditangan kiriku.” Lalu masyarakat kembali tercengang
dan berkata: ”wah-wah nekat
sekali dia.” lalu beliau menjelaskan: “Kenapa saya ingin mematikan api Neraka dengan air yang
ada ditangan kiriku, ini pesan dan pembelajaran bagi diriku; biar aku
meninggalkan maksiat, biar aku meninggalkan dosa bukan karena takut karena
lantaran api Neraka, tapi semua maksiat semua larangan Allah akan aku
tinggalkan lebih karena takut kepada Allah SWT.”
Subhannallah, sungguh luar biasa keimanan Robbyatul
Adawiyah tersebut. Ini menjadi contoh menjadi pembelajaran bagi kita semua
bahwa seharusnya semua apa yang kita lakukan semata-mata bukan mengharap
imbalan surga, takut api neraka melainkan semata-mata mengharapkan ridho dari
Allah SWT.
KEIKLASAN
merujuk kita pada sebuah sabda Rosullullas SAW “Segala sesuatu kembali kepada niatnya dan
seseorang itu akan mendapatkan apa yang dia niatkan dan apa yang dia usahakan”
Jika kita melakukan sesuatu semata-mata mengharapkan
ridho Allah, maka kemualiaan yang akan dia dapatkan dari Allah. Tapi jika
seandainya kita melakukan sesuatu semata-mata hanya mengharapkan pujian dari
orang lain, maka ketahuilah yang akan dia dapatkan hanyalah kesia-sian belaka.
Ingatlah, iklas menentukan hasil ahir dari segala
sesuatu. Jika kita iklas yang kecil akan menjadi besar, yang berat akan jadi
ringan, tapi jika tidak iklas yang besar akan menjadi kecil dan yang ringan
akan menjadi berat.
Ulama-ulama salaf sebelum kita pernah mengatakan,
ciri orang yang iklas itu adalah orang yang mampu menutupi kebaikannya seperti
ia pandai menutupi keburukanya. Artinya adalah tangan kanan mengeluarkan
sesuatu tetapi tangan kiri tidak sadae apa yang telah dikeluarkan tangan kanan.
Orang-orang yang seperti ini adalah orang-oranga yang tidak gila dengan pujian.
Orang yang iklas memiliki sebuah keistimewaan yang
dia tidak akan pernah bisa diganggu oleh setan. Karena setan sendiri bercerita
dan mengadu kepada Allah, kecuali hamba-hambamu ya Allah yang iklas yang sulit
aku goda dan aku sesatkan.
Karena sesngguhnya ilmu adalah ibarat sebuah bibit,
amal ibarat sawah dan iklas adalah ibarat air, apalah gunanya bibit dan apalah
artinya sawah jika tidak ada pengairan disekitarnya. Apalah artinya ilmu bila
tidak diamalkan, dan apalah gunanya amal jika tidak dibungkus dengan keiklasan.
Demikianlah pemaparan artikel tentang KEIKLASAN semoga setelah membaca
artikel ini kita bisa membenahi diri, mengevaluasi hal-hal yang kurang sehingga
menjadi hamba-hamba yang memiliki keiman yang tangguh seperti Robbyatul Adawiyah.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Amin.