SITUS ILMU ISLAM DAN UMUM

Thursday, 9 July 2015

On 21:31 by Unknown in
SOCIALIZE IT →
Cara lengkap dan akurat mandi wajib
menurut bahasa mandi adalah mengalirnya air secara mutlak baik dianggota badan atau yang lainnya. 
Sedangkan menurut istilah syar’i adalah mengalirkan air keseluruh tubuh dengan syarat tertentu dan disertai dengan niat.

Mandi merupakan mencuci seluruh anggota tubuh dengan cara menyiramkannya atau dengan cara merendam. Manusia memerlukan mandi untuk menghilangkan bau, debu dan sel-sel yang sudah mati. Mandi juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan, menjaga kebersihan dan penampilan.
Para ulama mengatakan bahwa yang membedakan antara mandi wajib dengan mandi biasa adalah niatnya, karena hal tersebut yang membedakan mana yang menjadi kebiasaan dan mana yang menjdai ibadah. Hadis dari Umar bin Khatab nabi SAW bersabda yang artinya: “sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)


Dan adapun rukun mandi wajib adalah:
Mengguyur seluruh anggota tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, mengenai hal ini banyak diterangkan dalam hadis nabi Muhammad SAW diantaranya adalah hadis dari Aisah ra yang menceritakan tentang tata cara mandi, nabi SAW yang artinya: “Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya”(HR.Anasa’i)

Dan seterusnya Zubair juga berkata: “kami sempat memperbincangkan tentang mandi janabah disisi nabi SAW, lalu beliau bersabda yang artinya: “saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada seluruh tubuhku.”HR. Ahmad)
Dalam dalil menunjukan bahwa hanya boleh mengguyur seluruh anggota badan dengan air dan itu termasuk rukun wudhu mandi wajib dan adapun seseorang yang akan melakukan mandi wajib haruslah dia memenuhi rukun mandi wajib agar mandinya dianggap syah dan disertai dengan niat. Adapun berkumur-kumur, memasukan air pada hidung,menggosok-gosokan badan adalah perkara yang disunahkan dalam mandi wajib.

mandi wajib Dalam beberapa hadis disebutkan ada delapan tahapan  bagi laki-laki:
1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum sebanyak tiga kali.
Mengenai hal ini Ibnu Hajar ra berkata boleh jadi tujuan mencuci tangan terlebih dahulu ini untuk membersihkan tangan dari kotoran dan boleh jadi karena mandi tersebut dilakukan setelah bangun tidur.

2. Membersihkan kemaluan dengan kotoran yang ada dengan tangan kiri

3. Mencuci tangan setelah menyentuh kemaluan dengan menggunakan sabun
Dan mengenai hal ini An Nawawi rohimahullah mengatakan yang artinya: “Disenahkan bagi orang yang beristinza atau membersihkan kotoran dengan air ketika selesai hendaknya ia mencuci tangannya dengan debu atau sabun atau hendaknya ia menggosokan tangannya ketembok atau tanah untuk menghilangkan kotoran yang ada.

4. Berwudu dengan sempurna seperti hendak melakukan ibadah solat
Dalam hal ini Asaukhani Rohimahullah mengatakan bahwa: “Adapun mendahulukan anggota wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib, cukup seseorang mengguyur air keseluruh anggota badan dan tanpa didahului dengan wudhu maka itu sudah disebut mandi.”
Dalam sebuah riwaya dari hadis Maimunah mengatakan bahwa contohlah nabi Muhammad SAW bahwa beliau membasuh anggota tubuhnya terlebih dahulu lalu mengguyur air keseluruh tubuh sedangkan kaki dicuci terahir. Dalam riwayat lain hadis Aisah menerangkan bahwa nabi SAW berwudhu secara sempurna sampai mencuci kaki setelah itu beliau mengguyur air keseluruh tubuhnya.
Dan menurut syakh Abu Malik beliau mengatakan cara mandi wajib yang dicontohkan dalam hadis Aisah dan Maimunah sama-sama boleh digunakan.

5. Mengguyur kepala sampai tiga kali hingga kepangkal rambut

6. Memulai mencuci rambut bagian kanan kemudian bagian kiri

7. Menyela-nyela rambut
Mengenai hal ini dalam hadis Aisah ra disebutkan bahwa yang artinya: “Jika Rosullullah SAW mandi Junub, beliau mencuci tangannya dan beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk solat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokan tangannya kerambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air keatasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.”(HR. Bukhari)

8. Mengguyur air pada seluruh anggota badan dimulai dari sisi yang kanan dan setelahnya yang kiri
Dan dalam dalilpun disebutkan bahwa Aisah ra beliau berkata yang artinya: “Nabi SAW biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci, dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”(HR. Bukhari dan Muslim)

Cara mandi wajib bagi perempuan tidak jauh beda dengan cara mandi wajib pada seorang laki-laki:
Dalam beberapa hadis juga disebutkan demikian, tata cara mandi wajib perempuan:

1. Mandi dengan menggunakan sabun dan pembersih lainnya
Mengenai hal ini berdasarkan sebuah hadis dari Aisah ra beliau mengatakan bahwa: “Asma, bertanya kepada nabi Muhammad SAW tentang mandi wanita Haid. Maka beliau bersabda, “salah seorang dari kalian hendaknya mengambil air dan daun bidara, lalu engkau bersuci, dan membaguskan bersucinya. Dan kemudian hendaknya engkau menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosok dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya, kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermiaik, lalu bersuci dengannya.” Lalu asma berkata: “bagaimana dia dikatakan bersuci dengannya?” beliau bersabda: “Subhanallah, bersucilah kamu denganya”  lalu Aisah berkata seakan-akan ia menutup-nutupi hal tersebut: “Kamu sapu bekas-bekas darah haid yang ada dengan kapas tadi”. Dan dia bertanya kepada beliau tenyang mandi junub, maka beliau bersabda: “Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau bersangat-sangat dalam bersuci lalu kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Melepaskan kepangan rambut hingga air sampai pada pangkal dan akar rambut
Menganai hal ini dalam hadis dijelaskan yang artinya kemudian hendaklah kamu menyiramkan air pada kepalanya dan menggosok-gosokannya dengan keras hingga mencapa rambut kepalanya. Dalil ini menunjukan tidak cukup hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub. Disunahkan bagi wanita untuk membawa kapas untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisa darah haid. Selain itu juga disunahkan mengusap kemaluan setelah mandi wajib dengan minyak misik atau parfum hal ini bertujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah itu.
Dan mengenai perlukah berwudhu se usai mandi wajib dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Abu Bakar ibnu arrobbi berkata; “para ulama tidak berselisih pendapat bahwa wudhu telah masuk dalam mandi.”

Dari penjelasan tersebut kuat bahwa jika seseorang sudah berniat mandi wajib lalu ia mengguyur seluruh anggota badanya dengan air maka setelah mandi ia tidak perlu untuk berwudhu lagi.
Jadi mandi wajib merupakan bentuk dari bersuci yang sesungguhnya yang dimana dengan mandi wajib akan membuat kita menjadi suci kembali dan bersih dimata agama.

Demikianlah artikel mengenai Cara lengkap dan akurat mandi wajib mudah-mudahan bisa bermanfaat. amin