Cara lengkap dan akurat mandi wajib
menurut bahasa mandi adalah mengalirnya air secara mutlak baik dianggota badan atau yang lainnya.
menurut bahasa mandi adalah mengalirnya air secara mutlak baik dianggota badan atau yang lainnya.
Sedangkan menurut istilah syar’i adalah mengalirkan air keseluruh
tubuh dengan syarat tertentu dan disertai dengan niat.
Mandi
merupakan mencuci seluruh anggota tubuh dengan cara menyiramkannya atau dengan
cara merendam. Manusia memerlukan mandi untuk menghilangkan bau, debu dan
sel-sel yang sudah mati. Mandi juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan, menjaga
kebersihan dan penampilan.
Para
ulama mengatakan bahwa yang membedakan antara mandi wajib dengan mandi biasa
adalah niatnya, karena hal tersebut yang membedakan mana yang menjadi kebiasaan
dan mana yang menjdai ibadah. Hadis dari Umar bin Khatab nabi SAW bersabda yang
artinya: “sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.”(HR. Bukhari dan
Muslim)
Dan
adapun rukun mandi wajib adalah:
Mengguyur
seluruh anggota tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, mengenai hal
ini banyak diterangkan dalam hadis nabi Muhammad SAW diantaranya adalah hadis
dari Aisah ra yang menceritakan tentang tata
cara mandi, nabi SAW yang artinya: “Kemudian beliau mengguyur air pada
seluruh badannya”(HR.Anasa’i)
Dan
seterusnya Zubair juga berkata: “kami sempat memperbincangkan tentang mandi
janabah disisi nabi SAW, lalu beliau bersabda yang artinya: “saya mengambil dua
telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya
tuangkan setelahnya pada seluruh tubuhku.”HR. Ahmad)
Dalam
dalil menunjukan bahwa hanya boleh mengguyur seluruh anggota badan dengan air
dan itu termasuk rukun wudhu mandi wajib dan adapun seseorang yang akan
melakukan mandi wajib haruslah dia memenuhi rukun mandi wajib agar mandinya
dianggap syah dan disertai dengan niat. Adapun berkumur-kumur, memasukan air
pada hidung,menggosok-gosokan badan adalah perkara yang disunahkan dalam mandi
wajib.
mandi
wajib Dalam
beberapa hadis disebutkan ada delapan tahapan bagi laki-laki:
1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
sebanyak tiga kali.
Mengenai
hal ini Ibnu Hajar ra berkata boleh jadi tujuan mencuci tangan terlebih dahulu
ini untuk membersihkan tangan dari kotoran dan boleh jadi karena mandi tersebut
dilakukan setelah bangun tidur.
2. Membersihkan kemaluan dengan kotoran yang
ada dengan tangan kiri
3. Mencuci tangan setelah menyentuh kemaluan
dengan menggunakan sabun
Dan
mengenai hal ini An Nawawi rohimahullah mengatakan yang artinya: “Disenahkan bagi
orang yang beristinza atau
membersihkan kotoran dengan air ketika selesai hendaknya ia mencuci tangannya
dengan debu atau sabun atau hendaknya ia menggosokan tangannya ketembok atau
tanah untuk menghilangkan kotoran yang ada.
4. Berwudu dengan sempurna seperti hendak
melakukan ibadah solat
Dalam
hal ini Asaukhani Rohimahullah mengatakan bahwa: “Adapun mendahulukan anggota
wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib, cukup seseorang mengguyur air keseluruh
anggota badan dan tanpa didahului dengan wudhu maka itu sudah disebut mandi.”
Dalam
sebuah riwaya dari hadis Maimunah mengatakan bahwa contohlah nabi Muhammad SAW
bahwa beliau membasuh anggota tubuhnya terlebih dahulu lalu mengguyur air
keseluruh tubuh sedangkan kaki dicuci terahir. Dalam riwayat lain hadis Aisah
menerangkan bahwa nabi SAW berwudhu secara sempurna sampai mencuci kaki setelah
itu beliau mengguyur air keseluruh tubuhnya.
Dan
menurut syakh Abu Malik beliau mengatakan cara mandi wajib yang dicontohkan dalam hadis Aisah dan Maimunah sama-sama
boleh digunakan.
5. Mengguyur kepala sampai tiga kali hingga
kepangkal rambut
6. Memulai mencuci rambut bagian kanan
kemudian bagian kiri
7. Menyela-nyela rambut
Mengenai
hal ini dalam hadis Aisah ra disebutkan bahwa yang artinya: “Jika Rosullullah
SAW mandi Junub, beliau mencuci tangannya dan beliau berwudhu sebagaimana wudhu
untuk solat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokan tangannya kerambut
kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau
mengguyurkan air keatasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.”(HR.
Bukhari)
8. Mengguyur air pada seluruh anggota badan
dimulai dari sisi yang kanan dan setelahnya yang kiri
Dan
dalam dalilpun disebutkan bahwa Aisah ra beliau berkata yang artinya: “Nabi SAW
biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika
bersuci, dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”(HR. Bukhari dan Muslim)
Cara mandi
wajib bagi perempuan tidak jauh beda dengan cara mandi wajib pada seorang
laki-laki:
Dalam
beberapa hadis juga disebutkan demikian, tata cara mandi wajib perempuan:
1. Mandi dengan menggunakan sabun dan
pembersih lainnya
Mengenai
hal ini berdasarkan sebuah hadis dari Aisah ra beliau mengatakan bahwa: “Asma,
bertanya kepada nabi Muhammad SAW tentang mandi wanita Haid. Maka beliau
bersabda, “salah seorang dari kalian hendaknya mengambil air dan daun bidara,
lalu engkau bersuci, dan membaguskan bersucinya. Dan kemudian hendaknya engkau
menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosok dengan keras hingga
mencapai akar rambut kepalanya, kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada
kepalanya tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermiaik, lalu bersuci
dengannya.” Lalu asma berkata: “bagaimana dia dikatakan bersuci dengannya?”
beliau bersabda: “Subhanallah, bersucilah kamu denganya” lalu Aisah berkata seakan-akan ia
menutup-nutupi hal tersebut: “Kamu sapu bekas-bekas darah haid yang ada dengan
kapas tadi”. Dan dia bertanya kepada beliau tenyang mandi junub, maka beliau
bersabda: “Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya
bersuci, atau bersangat-sangat dalam bersuci lalu kamu siramkan air pada kepala,
lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Melepaskan kepangan rambut hingga air
sampai pada pangkal dan akar rambut
Menganai
hal ini dalam hadis dijelaskan yang artinya kemudian hendaklah kamu menyiramkan
air pada kepalanya dan menggosok-gosokannya dengan keras hingga mencapa rambut
kepalanya. Dalil ini menunjukan tidak cukup hanya mengalirkan air seperti
halnya mandi junub. Disunahkan bagi wanita untuk membawa kapas untuk mengusap
tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisa darah haid. Selain itu juga
disunahkan mengusap kemaluan setelah mandi wajib dengan minyak misik atau parfum
hal ini bertujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah
itu.
Dan
mengenai perlukah berwudhu se usai mandi wajib dijelaskan dalam sebuah riwayat
dari Abu Bakar ibnu arrobbi berkata; “para ulama tidak berselisih pendapat
bahwa wudhu telah masuk dalam mandi.”
Dari
penjelasan tersebut kuat bahwa jika seseorang sudah berniat mandi wajib lalu ia
mengguyur seluruh anggota badanya dengan air maka setelah mandi ia tidak perlu
untuk berwudhu lagi.
Jadi
mandi wajib merupakan bentuk dari bersuci yang sesungguhnya yang dimana dengan
mandi wajib akan membuat kita menjadi suci kembali dan bersih dimata agama.
Demikianlah
artikel mengenai Cara lengkap dan
akurat mandi wajib mudah-mudahan bisa bermanfaat. amin