Pages

Pages

Thursday, 9 July 2015

KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS




KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS

KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS adalah kisah yang menceritakan tentang perjalanan seorang nabi Allah dan kaumnya.

Nabi Musa adalah seorang nabi yang diutus Allah SWT untuk menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir’aun, namun kaum Bani Israil yang merupakan cikal bakal dari bangsa Yahudi ini justru menistakan nabi Musa, bagaimanakah kisah dahsyat nabi Musa as dan lahirnya kaum bangsa Yahudi ini.

Nabi Musa as mendapatkan julukan kalimullahn artinya orang yang diajak bicara oleh Allah.bahkan beliau bisa berdialog langsung dengan Allah, dialog seorang hamba yang sangat dekat dengan sang kekasih yang maha pengasih.


Silsilah nabi Musa bersambung sampai nabi Ishak putra dari nabi Ibrohim dari siti Sarah, kemudian bersambung sampai nabi Nuh as yang juga termasuk nabi ululazmi dan nabi Musa masih bersaudara dengan nabi Harun. Sedangkan ibunda Musa bernama yukabatd namun ada yang berpendapat lain namanya Yuhanas Bilzal.

Nabi Musa menikahi anak nabi Suaib yang bernama Safura dan dikaruniai empat orang putra yaitu Alizar,Fahka,Miftah dan Ilyas. Sosok nabi Musa sempat digambarkan oleh nabi Muhammad SAW saat menuju ke Sidratil Muntaha. Ketika nabi Muhammad sapai pada langit ke 6, nabi Muhammad sempat melihat sosok nabi Musa, posturnya tinggi dan kekar memiliki rambut yang lebat dan berjenggot putih menutupi dadanya dan rambutnya hampir menutupu badannya sembari membawa tongkat.Nabi Musa konon lahir pada tahun 1527 sebelum masehi dan wafat pada usia 120 tahun ada juga yang berpendapat bahwa nabi Musa wafat pada usia 150 tahuun.

Nabi Musa dilahirkan di Mesir pada masa Fir’aun Mandefta tapi ada pendapat lain bahwa nabi Musa dilahirkan pada masa Ramses Akbar ayahnya Mandefta. Saat itu Fir’aun sebutan untuk raja mesir membuat peraturan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil. Fir’aun rupanya terpengaruh oleh ramalan paranormal kerajaan yang menafsirkan mimpi fir’aun, ia bermimpi mesir terbakar dan semua punduduknya mati kecuali kaumBani Israil. Kekuasaan Fir’aun diramal akan jatuh pada seorang  laki-laki dari kaum Bani Israil, karena cemas maka Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk menggeledah semua rumah dan jika ditemukan adanya bayi laki-laki maka bayi tersebut harus dibunuh.

Yukabat pada saat itu berusaha menyembunyikan bayi laki-lakinya yang baru lahir, karena takut dibunuh Fir’aun maka bayi yang baru berusia 3 bulan dihanyutkan di sungai Nil. Bayi itu ditemukan Asiya istri Fir’aun  yang sedang mandi dan membawanya kerumah. Awalnya Fir’aun ingin membunuhnya namun dicegahnya. Berkata Asiya :  “jangan membunuh anak ini karena aku menyayanginya, lebih baik kita mengasuhnya seperti anak kita sendiri karena aku tidak mempunyai anak.”

Istri Fir’aun berusaha mengasuh dan menyusui sendiri yang kemudian dinamai Musa oleh keluaga Fir’aun. Mu artinya air dan sa adalah tempat penemuanya disunagai Nil.
Ibu musa sendiri ahirnya mengajukan diri untuk mengasuh dan membesarkan Musa dikerajaan Fir’aun seperti yang diceritakan dalam Al-qur’an surat Al Qhashash ayat 13 yang artinya: “Maka kami kembalikan Musa pada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita, dan supaya dia mengetahui bahwa janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (QS. AL Qhashaah:13)

Dan sejak itulah musa tinggal dikerajaan Fir’aun hingga dewasa sebagai anak Fir’aun. Ia mendapatkan pengasuhan dan pendidikan di istana sebagai persiapan untuk memperoleh misi kenabianya.

Meski tinggal diistana dan mendapatkan keistimewaan namu Musa sadar bahwa ia hanya anak pungut dan tidak ada setetes darah Fir’aun pun yang mengalir pada tubuhnya. Pada suatau hari Musa memukul salah satu putra bangsawan Mesir hingga tewas dan dia melarikan diri untuk menghindari tentara mesir, Musa pergi tanpa tujuan hingga Musa sampai pada kota Madian tempat Nabi Suaip berada yang terletak ditimur semenanjung Sinai dan teluk Aqobah diselatan Palestina. Musa tinggal dirumah nabi Suaip beberapa lama kemudian menikahi anaknya yang bernama Safura. Setelah sepuluh tahun meninggalkan Mesir, Musa memendam rindu untuk kembali ketanah kelahirannya, iapun meminta izin kepada nabi Suaip untuk kembali ke Mesir dengan mengajak anak dan isrtinya. Diperjalanan pada saat sampai dibukit Sinai Musa melihat api menyala pada sebatang kayu tetapi tidak membakarnya pada saat itulah terdengar suara yang merupakan wahyu Allah: “Wahai Musa, sesungguhnya Aku (Allah) Tuhan semesta alam.” Sebagaimana yang dijeaskan dalam surat tohaa: “Maka ketika ia datang ketempat api itu ia dipanggil: ‘Hai Musa’. Sesungguhnya Aku ialah Tuhanmu. Maka tinggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci thuwa.’ Dan aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).’ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan( yang hak) selain Aku, maka mengabdilah kepada-Ku dan dirikanlah solat untuk mengingat-ku.” (QS. Thaahaa:11-14) 

Inilah wahyu pertama yang diteriama nabi Musa langsung dari Allah SWT sebagai tanda kenabianya dan Allah membekali nabi Musa dengan mukzizat untuk menghadapi Fir’aun yang zolim dann sombong, dalam berda’wah nabi Musa ditemani saudaranya Harun.

Nabi Musa diutus Allah SWT untuk menyadarkan Fir’aun dari kesombongannya yang mengaku seagai tuhan dan kezolimannya menindas bangsa Israil. Saat nabi Musa kembali ke Mesir dan membawa ajaran taohid yang menentang kekuasaan Fir’aun dan nabi Musa pun mengaku bahwa dirinya Adalah seorang nabi dan Rosul Allah untuk membawa risalah taohid tiada tuhan selaiin Allah. 

Fir’aun berusaha mengungkit-ungkit jasanya “bukankah kami telah mengasuh kamu diantara keluarga kami ketika kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami”  kemudian Fir’aun memanggil para ahli sihir untuk menghadapi Musa, mereka mengeluarkan keajaiban sihirnya dengan melemparkan seutas tali yang kemudian berubah menjadi ular, namu dengan izin Allah nabi Musa melemparkan tongkatnya dan berubah menjadi ular yang kemudian memakan ular-ular sihir milik para ppenyihir Ffir’aun.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-qur’an: “Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, pasti ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya ap yang mereka buat itu , hanya tipu daya tukang sihir,dan tidak akan menang tukang sihir itu, darimana saja ia datang” (QS.Thaahaa:69)
Karena kesombongannya Fir’aun tetap mengagap dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa ahirnya mengajak kaum Bani Israil untuk keluar dari Mesir. Menurut catatan sejara jumlah sekitar 600.000 orang. Upaya exotis ini diketahui oleh Fi’raun dan dengan mengarahkan 2000 pasukan Fir’aun mengejar nabi Musa dan kaumnya dan ketika kaum Bani Israil yang terjebak ditepi laut merah kemudian nabi Musa menunjukan mukjizatnya dengan membelah lautan untuk dijadikan jalan pelarian.

Peristiwa ini diabadikan dalam Al-qur’an: “Dan ingatlah ketiaka kami belah laut untukmua, lalu kami selamatkan kamu, dan kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya, sedangkan kamu sendiri menyakskan.”(QS. Al Baqarah : 50)

Tapi pada saat nabi Musa terus mngejar nabi musa dan kaumnya tiba-tiba laut menyatu dan Fir’aunpun tenggelam saat tenggelam inilah Fir’aun menyatakan beriman namun Allah menolak tobat Fir’aun sepertti yang dijelaskan dalam Al-qur’an. “Apakan sekarang (kamu baru percaya) padahal, sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang bernuat kerusakan: (QS. Yunus:91)

Setelah semalat dari kejaran Fir’aun nabi Musa dan kaumnya menuju bukit sinai untuk mendapat panduan dari Allah, namun sebelum itu musa diisaratkan berpuasa selama tiga puluh hari pada bulan julkaidah, saat bermunajab musa merasa bau mulut sangat mengganggu lalu menggosok gigi dan mengunyah daun kayu. Perbuatan ini ditegur oleh malaikat hingga diwajibkan lagi berpuaa selama sepuluh hari hingga puasanya genap menjadi empat puluh hari. Suwaktu bermunajab Musa berdo’a “ya Tuhanku tampakkanlah Dzat-Mu kepadaku  dan supaya aku dapat mmelihat-Mu” Allah berfirman “engkau tidak akan sanggup melihat-Ku, dan cobalah lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak ditempatnya seperti sedia kala, maka niscaya engkau dapat melihat-Ku” nabi Musa terus-menerus memandang kebukit itu, tiba-tiba bukit itu hancur hingga masuk keperut bumi tanpa meninggalkan bekasnya. Musa terperanjat dan gemetar seluruh tubuhnya lalu pingsan.

Peristiwa ini diabadikan dalam Al-qur’an surat Al A’raf ayat 143. Ketika tersadar Musa terus bertasbih dan memuji Allah sambil berdoa : “Maha besar Engkau ya Tuhan, ampuni aku dan terima taubatku dan aku akan menjadi orang pertam yang beriman kepada-Mu. Suaktu bermunajab inilah Allah menurunkan kepadanya kitab Taurat.

Menurut ahli tafsir ketika kitab itu masih berbentuk kepingan batu atau kayu  yang terdiri dari beberapa pernyataan yang berjumlah sepuluh kata, inilah isi kitab taurat seperti yang dijelaskan dalam sabda nabi Muhammad SAW seperti yang diriwatyatkan oleh Abu Laid Asamakandi dengan sanatnya dari Jabir bin Abdillah. Allah telah memberikan kepada nabi Musa bin Imran dalam awah 10 bab. 

“Wahai Musa jangan menyekutukan Aku dengan suatu apapun, aku telah memutuskan bahwa api Neraka akan menyambar orang-orang musrikin. Taatlah kepadaku dan kedua orang tuamu niscaya Aku pelihara kamu dari segala bahaya dan akan Aku lanjutkan Umurmu dan akan Aku hudupkan kamu dengan penghidupan yang baik. Jangn sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak niscaya akan menjadi sempit bagimu, Dunia yang luas dan langit dengan segala penjurunya dan akan kembali engkau dengan murkaku kedalam api Neraka. Jangn sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta dan durhaka sebab aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku. Jangan hasud, dengki dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan terhadap orang-orang, sebab penghasud itu musuh ni’mat-Ku, menolak kehendak-Ku, dan membenci pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut bukan daripada-Ku. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui denngan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti terhadap ppersaksian mereka. Jangn mencuri dan berjina dengan istri ttetanggamu sebab Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan aku tutup pntu-pintu langit daripadanya. Jangan menyembelih qurban selain untuk diri-Ku, sebab Aku tidak menerima qurrban kecuali yang disebut nama-Ku dan iklas untu-Ku. Cintailah terhadap sesama manusia, bagaimana seperti yang kamu suka terhadap dirimu sendiri. Jadikan hari saptu itu hari untuk beribadak kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.”

Saat nabi Musa bermunajab dibukit itu, selama 40 hari kaum bani Israil tterjerumus dalam kesesatan, menyembah patung sapi dari emas yang dibuat oleh samiri seorang ahli sihir. Umat nabi Musa ini adalah umat yang keras kepala dan tertutup oleh kekufuran. Saat nabi Musa mengajak kaumnya untuk memasuki Baitul Makkdis kaum bani Israil kembali menentangnya seperti yang diabadikan dalam Al-qur'an: “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasuki selama-lamanya, selagi masih ada orang yang gagah perkasa didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini.” (Qs. Al maidah:24)
Nabi musa ahirnya ditinggalkan oleh kaunya sendiri di gunung Nebo dan disinilah nabi Musa Wafat, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan makam nabi Musa. Gunung Nebo yang berada di Yordania ini banyak dijiarahi dari kawasan yang memiliki ketinggian 817 meter diatas permukaan laut bisa terlihat laut mati, sungai jordan dan kota Yerussalem.

Karena melawan perintah nabi Musa ini kaum bani Israil dihumum tidak bisa memmasuki tanah Palestina selama 40 tahun dan selama itu mereka berkelaran diatas muka bumi tanpa tempat tinggal yang tetap, kaum bani Israil baru bisa memmasuki Baitul Maqdis setelah dibawa murid n`  abi Musa yaiyu nabi Yusak as. Kaum bani Israil baru mendapatkan kejayaanya setelah dipimpin nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh putranya nabi Sulaiman as.

Demikianlah Kisah Dahsyat Nabi Musa as semoga setelah membaca artikel ini, bisa menjadikan kita lebih baik dan lebih beriman lagi kepada Allah SWT, amin