KISAH DAHSYAT NABI MUSA AS adalah kisah yang menceritakan tentang perjalanan
seorang nabi Allah dan kaumnya.
Nabi
Musa adalah seorang nabi yang diutus Allah SWT untuk menyelamatkan kaum Bani
Israil dari kekejaman Fir’aun, namun kaum Bani Israil yang merupakan cikal
bakal dari bangsa Yahudi ini justru menistakan nabi Musa, bagaimanakah kisah dahsyat nabi Musa as dan lahirnya
kaum bangsa Yahudi ini.
Nabi
Musa as mendapatkan julukan kalimullahn artinya orang yang diajak bicara oleh
Allah.bahkan beliau bisa berdialog langsung dengan Allah, dialog seorang hamba
yang sangat dekat dengan sang kekasih yang maha pengasih.
Silsilah
nabi Musa bersambung sampai nabi Ishak putra dari nabi Ibrohim dari siti Sarah,
kemudian bersambung sampai nabi Nuh as yang juga termasuk nabi ululazmi dan
nabi Musa masih bersaudara dengan nabi Harun. Sedangkan ibunda Musa bernama
yukabatd namun ada yang berpendapat lain namanya Yuhanas Bilzal.
Nabi
Musa menikahi anak nabi Suaib yang bernama Safura dan dikaruniai empat orang
putra yaitu Alizar,Fahka,Miftah dan Ilyas. Sosok nabi Musa sempat digambarkan
oleh nabi Muhammad SAW saat menuju ke Sidratil Muntaha. Ketika nabi Muhammad
sapai pada langit ke 6, nabi Muhammad sempat melihat sosok nabi Musa, posturnya
tinggi dan kekar memiliki rambut yang lebat dan berjenggot putih menutupi
dadanya dan rambutnya hampir menutupu badannya sembari membawa tongkat.Nabi Musa
konon lahir pada tahun 1527 sebelum masehi dan wafat pada usia 120 tahun ada
juga yang berpendapat bahwa nabi Musa wafat pada usia 150 tahuun.
Nabi
Musa dilahirkan di Mesir pada masa Fir’aun Mandefta tapi ada pendapat lain
bahwa nabi Musa dilahirkan pada masa Ramses Akbar ayahnya Mandefta. Saat itu
Fir’aun sebutan untuk raja mesir membuat peraturan untuk membunuh semua bayi laki-laki
yang lahir dari kaum Bani Israil. Fir’aun rupanya terpengaruh oleh ramalan
paranormal kerajaan yang menafsirkan mimpi fir’aun, ia bermimpi mesir terbakar
dan semua punduduknya mati kecuali kaumBani Israil. Kekuasaan Fir’aun diramal
akan jatuh pada seorang laki-laki dari
kaum Bani Israil, karena cemas maka Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk
menggeledah semua rumah dan jika ditemukan adanya bayi laki-laki maka bayi
tersebut harus dibunuh.
Yukabat
pada saat itu berusaha menyembunyikan bayi laki-lakinya yang baru lahir, karena
takut dibunuh Fir’aun maka bayi yang baru berusia 3 bulan dihanyutkan di sungai
Nil. Bayi itu ditemukan Asiya istri Fir’aun
yang sedang mandi dan membawanya kerumah. Awalnya Fir’aun ingin
membunuhnya namun dicegahnya. Berkata Asiya :
“jangan membunuh anak ini karena aku menyayanginya, lebih baik kita
mengasuhnya seperti anak kita sendiri karena aku tidak mempunyai anak.”
Istri
Fir’aun berusaha mengasuh dan menyusui sendiri yang kemudian dinamai Musa oleh
keluaga Fir’aun. Mu artinya air dan sa adalah tempat penemuanya disunagai Nil.
Ibu
musa sendiri ahirnya mengajukan diri untuk mengasuh dan membesarkan Musa
dikerajaan Fir’aun seperti yang diceritakan dalam Al-qur’an surat Al Qhashash
ayat 13 yang artinya: “Maka kami kembalikan Musa pada ibunya supaya senang
hatinya dan tidak berduka cita, dan supaya dia mengetahui bahwa janji Allah itu
benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (QS. AL Qhashaah:13)
Dan
sejak itulah musa tinggal dikerajaan Fir’aun hingga dewasa sebagai anak Fir’aun.
Ia mendapatkan pengasuhan dan pendidikan di istana sebagai persiapan untuk
memperoleh misi kenabianya.
Meski
tinggal diistana dan mendapatkan keistimewaan namu Musa sadar bahwa ia hanya
anak pungut dan tidak ada setetes darah Fir’aun pun yang mengalir pada
tubuhnya. Pada suatau hari Musa memukul salah satu putra bangsawan Mesir hingga
tewas dan dia melarikan diri untuk menghindari tentara mesir, Musa pergi tanpa
tujuan hingga Musa sampai pada kota Madian tempat Nabi Suaip berada yang
terletak ditimur semenanjung Sinai dan teluk Aqobah diselatan Palestina. Musa
tinggal dirumah nabi Suaip beberapa lama kemudian menikahi anaknya yang bernama
Safura. Setelah sepuluh tahun meninggalkan Mesir, Musa memendam rindu untuk
kembali ketanah kelahirannya, iapun meminta izin kepada nabi Suaip untuk
kembali ke Mesir dengan mengajak anak dan isrtinya. Diperjalanan pada saat
sampai dibukit Sinai Musa melihat api menyala pada sebatang kayu tetapi tidak
membakarnya pada saat itulah terdengar suara yang merupakan wahyu Allah: “Wahai
Musa, sesungguhnya Aku (Allah) Tuhan semesta alam.” Sebagaimana yang dijeaskan
dalam surat tohaa: “Maka ketika ia datang ketempat api itu ia dipanggil: ‘Hai
Musa’. Sesungguhnya Aku ialah Tuhanmu. Maka tinggalkanlah kedua terompahmu;
sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci thuwa.’ Dan aku telah memilih kamu,
maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).’ Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada tuhan( yang hak) selain Aku, maka mengabdilah kepada-Ku dan
dirikanlah solat untuk mengingat-ku.” (QS. Thaahaa:11-14)
Inilah
wahyu pertama yang diteriama nabi Musa langsung dari Allah SWT sebagai tanda
kenabianya dan Allah membekali nabi Musa dengan mukzizat untuk menghadapi Fir’aun
yang zolim dann sombong, dalam berda’wah nabi Musa ditemani saudaranya Harun.
Nabi
Musa diutus Allah SWT untuk menyadarkan Fir’aun dari kesombongannya yang
mengaku seagai tuhan dan kezolimannya menindas bangsa Israil. Saat nabi Musa
kembali ke Mesir dan membawa ajaran taohid yang menentang kekuasaan Fir’aun dan
nabi Musa pun mengaku bahwa dirinya Adalah seorang nabi dan Rosul Allah untuk
membawa risalah taohid tiada tuhan selaiin Allah.
Fir’aun
berusaha mengungkit-ungkit jasanya “bukankah kami telah mengasuh kamu diantara
keluarga kami ketika kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami” kemudian Fir’aun memanggil para ahli sihir
untuk menghadapi Musa, mereka mengeluarkan keajaiban sihirnya dengan
melemparkan seutas tali yang kemudian berubah menjadi ular, namu dengan izin
Allah nabi Musa melemparkan tongkatnya dan berubah menjadi ular yang kemudian
memakan ular-ular sihir milik para ppenyihir Ffir’aun.
Sebagaimana
yang dijelaskan dalam Al-qur’an: “Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu,
pasti ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya ap yang mereka buat
itu , hanya tipu daya tukang sihir,dan tidak akan menang tukang sihir itu,
darimana saja ia datang” (QS.Thaahaa:69)
Karena
kesombongannya Fir’aun tetap mengagap dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa ahirnya
mengajak kaum Bani Israil untuk keluar dari Mesir. Menurut catatan sejara
jumlah sekitar 600.000 orang. Upaya exotis ini diketahui oleh Fi’raun dan
dengan mengarahkan 2000 pasukan Fir’aun mengejar nabi Musa dan kaumnya dan
ketika kaum Bani Israil yang terjebak ditepi laut merah kemudian nabi Musa
menunjukan mukjizatnya dengan membelah lautan untuk dijadikan jalan pelarian.
Peristiwa
ini diabadikan dalam Al-qur’an: “Dan ingatlah ketiaka kami belah laut untukmua,
lalu kami selamatkan kamu, dan kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya,
sedangkan kamu sendiri menyakskan.”(QS. Al Baqarah : 50)
Tapi
pada saat nabi Musa terus mngejar nabi musa dan kaumnya tiba-tiba laut menyatu
dan Fir’aunpun tenggelam saat tenggelam inilah Fir’aun menyatakan beriman namun
Allah menolak tobat Fir’aun sepertti yang dijelaskan dalam Al-qur’an. “Apakan
sekarang (kamu baru percaya) padahal, sesungguhnya kamu telah durhaka sejak
dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang bernuat kerusakan: (QS. Yunus:91)
Setelah
semalat dari kejaran Fir’aun nabi Musa dan kaumnya menuju bukit sinai untuk
mendapat panduan dari Allah, namun sebelum itu musa diisaratkan berpuasa selama
tiga puluh hari pada bulan julkaidah, saat bermunajab musa merasa bau mulut
sangat mengganggu lalu menggosok gigi dan mengunyah daun kayu. Perbuatan ini
ditegur oleh malaikat hingga diwajibkan lagi berpuaa selama sepuluh hari hingga
puasanya genap menjadi empat puluh hari. Suwaktu bermunajab Musa berdo’a “ya
Tuhanku tampakkanlah Dzat-Mu kepadaku
dan supaya aku dapat mmelihat-Mu” Allah berfirman “engkau tidak akan
sanggup melihat-Ku, dan cobalah lihat bukit itu, jika ia tetap berdiri tegak
ditempatnya seperti sedia kala, maka niscaya engkau dapat melihat-Ku” nabi Musa
terus-menerus memandang kebukit itu, tiba-tiba bukit itu hancur hingga masuk
keperut bumi tanpa meninggalkan bekasnya. Musa terperanjat dan gemetar seluruh
tubuhnya lalu pingsan.
Peristiwa
ini diabadikan dalam Al-qur’an surat Al A’raf ayat 143. Ketika tersadar Musa
terus bertasbih dan memuji Allah sambil berdoa : “Maha besar Engkau ya Tuhan,
ampuni aku dan terima taubatku dan aku akan menjadi orang pertam yang beriman
kepada-Mu. Suaktu bermunajab inilah Allah menurunkan kepadanya kitab Taurat.
Menurut
ahli tafsir ketika kitab itu masih berbentuk kepingan batu atau kayu yang terdiri dari beberapa pernyataan yang
berjumlah sepuluh kata, inilah isi kitab taurat seperti yang dijelaskan dalam
sabda nabi Muhammad SAW seperti yang diriwatyatkan oleh Abu Laid Asamakandi
dengan sanatnya dari Jabir bin Abdillah. Allah telah memberikan kepada nabi
Musa bin Imran dalam awah 10 bab.
“Wahai
Musa jangan menyekutukan Aku dengan suatu apapun, aku telah memutuskan bahwa
api Neraka akan menyambar orang-orang musrikin. Taatlah kepadaku dan kedua
orang tuamu niscaya Aku pelihara kamu dari segala bahaya dan akan Aku lanjutkan
Umurmu dan akan Aku hudupkan kamu dengan penghidupan yang baik. Jangn sekali-kali
membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak niscaya akan menjadi sempit
bagimu, Dunia yang luas dan langit dengan segala penjurunya dan akan kembali
engkau dengan murkaku kedalam api Neraka. Jangn sekali-kali sumpah dengan
nama-Ku dalam dusta dan durhaka sebab aku tidak akan membersihkan orang yang
tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku. Jangan hasud, dengki
dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan terhadap orang-orang, sebab
penghasud itu musuh ni’mat-Ku, menolak kehendak-Ku, dan membenci pembagian yang
Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan siapa yang tidak meninggalkan perbuatan
tersebut bukan daripada-Ku. Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau
ketahui denngan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu sebab
Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti terhadap ppersaksian mereka. Jangn mencuri
dan berjina dengan istri ttetanggamu sebab Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan
aku tutup pntu-pintu langit daripadanya. Jangan menyembelih qurban selain untuk
diri-Ku, sebab Aku tidak menerima qurrban kecuali yang disebut nama-Ku dan
iklas untu-Ku. Cintailah terhadap sesama manusia, bagaimana seperti yang kamu
suka terhadap dirimu sendiri. Jadikan hari saptu itu hari untuk beribadak
kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.”
Saat
nabi Musa bermunajab dibukit itu, selama 40 hari kaum bani Israil tterjerumus
dalam kesesatan, menyembah patung sapi dari emas yang dibuat oleh samiri
seorang ahli sihir. Umat nabi Musa ini adalah umat yang keras kepala dan
tertutup oleh kekufuran. Saat nabi Musa mengajak kaumnya untuk memasuki Baitul
Makkdis kaum bani Israil kembali menentangnya seperti yang diabadikan dalam
Al-qur'an: “Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasuki selama-lamanya,
selagi masih ada orang yang gagah perkasa didalamnya, karena itu pergilah kamu
bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk
menanti disini.” (Qs. Al maidah:24)
Nabi
musa ahirnya ditinggalkan oleh kaunya sendiri di gunung Nebo dan disinilah nabi
Musa Wafat, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan makam nabi
Musa. Gunung Nebo yang berada di Yordania ini banyak dijiarahi dari kawasan
yang memiliki ketinggian 817 meter diatas permukaan laut bisa terlihat laut
mati, sungai jordan dan kota Yerussalem.
Karena
melawan perintah nabi Musa ini kaum bani Israil dihumum tidak bisa memmasuki
tanah Palestina selama 40 tahun dan selama itu mereka berkelaran diatas muka
bumi tanpa tempat tinggal yang tetap, kaum bani Israil baru bisa memmasuki
Baitul Maqdis setelah dibawa murid n` abi
Musa yaiyu nabi Yusak as. Kaum bani Israil baru mendapatkan kejayaanya setelah
dipimpin nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh putranya nabi Sulaiman as.
Demikianlah
Kisah Dahsyat Nabi Musa as semoga
setelah membaca artikel ini, bisa menjadikan kita lebih baik dan lebih beriman
lagi kepada Allah SWT, amin