SITUS ILMU ISLAM DAN UMUM

Saturday, 4 July 2015

On 20:46 by Unknown in
SOCIALIZE IT →


BEKAL KEMATIAN adalah bekal yang harus dipersiapkan umat manusia selama hidup didunia sebelum datangnya kematian yang akan mengahiri kehidupan dalam mempersiapkan bekal kematian.
Kematian pasti akan terjadi, harta yang kita dapatkan dan jabatan yang kita peroleh, anak istri yang selama hidup menyertai kita semuanya akan meninggalkan kita. Kecuali amalan kita yang akan menyertai kita sampai liang lahat.

Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW yang artinya: “yang mengikuti mayat itu ada tiga,yaitu: keluarga, harta benda dan amal perbuatannya, yang dua kembali dan yang satu akan tetap bersamanya yaitu keluarga dan harta bendanya kembali dan amal perbuatanya tetap bersamanya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bekal kematian seperti apa yang harus manusia persipkan? Apakah harta kekayaan yang melimpah akan membantu kita kelak diahirat atau malah akan menjadikan kita celaka, lalu bagaimana islam memandang tentang kekayaan? Apakah kita diwajibkan untuk menjadi orang kaya?


Ajaran islam banyak menjelaskan tentang alam Barzah setelah azal menjemput manusia inilah fase awal untuk menuju kehidupan yang abadi,  dan setelah kiamat terjadi manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah dilakukan. Bagi yang beruntung akan memiliki timbangan amal soleh yang lebih besar maka balasanya surga, namun sebaliknya orang-orang yang tidak beriman dan kufur terhadap nikmat Allah akan mendapat balasan neraka. Namun diantara orang kaya dan orang miskin mereka semuanya beriman dan siapakah yang paling berhak terlebih dahulu masuk surga?

Tidak ada yang dapat dipastikan dalam kehidupan ini kecuali kematian, setinggi apapun pangkat,kedudukan, kekayaan dan ilmu yang ada pada diri manusia maka manusia tidak akan bisa menghindar dari yang namanya kematian. Namun walaupun kematian itu merupakan sesuatu yang pasti, semua manusia pasti akan mengalaminya.

Tapi kenapa manusia masih banyak yang lalai dalam mempersiapkan bekal kematian tersebut. Masalah kematian sendiri Allah telah mengingatkan kepada manusia aga jangn lalai dalam mempersiapkan bekal menuju kematian.

Allah mengingatkan manusia tentang kematian dalam Al-qur’an surat Al-Jum’ah ayat 8 yang artinya: “katakanlah: “sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jum’ah:8)

Seorang penyair arab yang bernama Soqhi memberikan nasehat kepada kita tentang kematian dalam syairnya: “Persiapkanlah dirimu untuk berbuat takwa, sebab kalau malam datang, anda tidak mampu menjamin apakah besok pagi masih bisa hidup atau tidak, berapa banyak yang anda lihat, ada orang yang sehat segar bugar, tapi secara mendadak meninggal dunia, namun sebaliknya, banyak pula orang yang penyakitan tapi belum mati-mati.”

Ungkapan nasehat tersebut dapat kita simpulkan bahwa manusia meski mempersiapkan diri menghadapi kematian. Secara umum manusia meninggal dalam keadaan sakit, tertimpa musibah, dan dengan cara-cara yang lain tergantung kehendak Allah dimana,kapan dan dengan cara apa kita akan dimatikan.

Sudahkah kita mempunyai bekal kematian tersebut? Karena itu ketahuilah bahwa bukan kematian yang kita sesali atau kita takuti tapi yang harus kita takuti adalah kira-kira apa yang sudah kita persiapkan dalam menghadapi kematian tersebut.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 197 yang artinya: “Berbekalah, dan sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah:197).

Harta benda dan keluarga akan ditinggalkan apabila kematian menjemput tapi ada bekal amal yang masih mengalir dan tak akan putus. Rosullullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalanya terkecuali tiga perkaya yakni, amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini Rosullullah mengajarkan kepada kita tentang bekal kita dalam menghadapi kematian. Tiga perkara amalan yang akan tetap mengalir ketika manusia yang sudah meninggal yaitu: 

1. AMAL JARIYAH
Banyak bentuk amal jariyah yang dapat kita lakukan salah satunya dengan melakukan sodakoh. Nilai sodakoh akan bernilai bertambah besar jika kita mau menginfakka apa yang dicintainya. Sebagaimana Allah berfirman: “Tidak termasuk satu kebaikan sehingga dia membelanjakan harta yang dicintainya..” (QS. Al-Imran:92).

2. ILMU YANG BERMANFAAT
Dalam islam menuntut ilmu adalah suatu perkara yang wajib yang harus dipenuhi, sampai ada sebuah ungkapan “tuntutlah ilmu sekalipun sampai negeri Cina”. Ada juga sebuah hadis yang mengatakan bahwa “menuntut ilmu itu wajib hukumnya dari buaian hingga liang lahat” hadis ini menggambarkan kepada manusia bahwa dalam islam menuntut ilmu itu memiliki tempat tersendiri sehingga para ulama empat mashab berpendapat menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Pepatah Arab mengatakan yang artinya: “Barang siapa yang menuntut ilmu kemudia dia tidak mengamalkannya, maka ilmunya itu ibarat pohon yang tidak berbuah”

Maka dari itulah semua yang kita miliki harus diamalkan, misalnya kita mengetahui wajibnya zakat tapi kita enggan untuk melaksanakannya. Kitapun tau bahwa yang tidak mau menyantuni anak yatim itu merupakan yang mendustakan agama namun justru kita malah menelantarkan anak yatim, ilmu yang bermanfaat selain diamalkan juga diajarkan kepada orang lain.

Lihatlah ilmu para ulama seperti Imam Safi’i dan Imam Ghozali meskipun sedah wafat berabat-abat lamanya tetapi kitab-kitabnya masih dibaca hingga saat ini. Inilah yang disebut ilmu yang bermanfaat yang akan terus mengalir pahalanya meskipun pemiliknya sudah wafat.

3. ANAK SOLEH YANG MENDOAKAN ORANG TUANYA
Ketika seseorang meninggal, amalan yang akan tetap mengalir pada mayit adalah doa anak soleh, tanpa didikan,arahan dan suritauladan yang baik dari kedua orang tuanya maka jangan berharap kita mendapatkan anak yang akan mendoakan kita saat kita sudah wafat. Karena itulah pendidikan dalam keluarga sangat penting untuk mendapatkan keturunan yang soleh dan soleha yang dapat mengalirkan pahala ketika orang tua sudah meninggal.

Kita sebagai manusia berharap bisa mati dalam keadaan khusnul khotimah dan dalam keadaan dialam Barzah kita mendapatkan rahmat Allah, maka mulai dari sekarang berbanyaklah bekal berupa amal soleh sehingga kita bisa membawanya hingga alak Kubur.

Demikianlah pemaparan artikel tentang BEKAL KEMATIAN semoga bermanfaat dan semoga setelah membaca artikel ini kita menjdi orang yang lebih waspada dan lebih giat dalam mempersiapkan bekal kematian yang akan kita bawa menghadap illahi robbi.