Pages

Pages

Monday, 24 August 2015

KISAH NABI SULAIMAN AS, BURUNG HUT-HUT DAN RATU BILQIS



KISAH NABI SULAIMAN AS, BURUNG HUT-HUT DAN RATU BILQIS


GAMBAR ILUSTRASI
Nabi sulaiman adalah salah satu nabi dan sekaligus seorang nabi yang di utus Allah SWT. Nabi sulaiman merupakan seorang nabi dan raja yang soleh, nabi Sulaiman dikaruniakan mu’jizat oleh Allah SWT, sehingga bisa memahami bahasa binatang dan bisa berinteraksi dengan dengan jin sekaligus menaklukkannya.

Nabi sulaiman memiliki ahlak yang baik dan sangat berwibawa sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Nabi Sulaiman pada suatu ketika mengumpulkan seluruh tentaranya yang terdiri dari manusia, jin dan binatang, mereka semua berkumpul untuk memenuhi undangan sang raja dikerajaannya, semua jenis binatang dari yang kecil hingga yang besar datang memenuhi udangan tersebut.
Setelah semua tentara berkumpul dan diperiksa oleh nabi Sulaiman, beliau mengetahui bahwa ada salah satu binatang yang tidak hadir yakni burung HUT-HUT. Ketika Nabi Sulaiman berhenti bicara, burung Hut-Hut pun datang, kekelihatannya burung hut-hut tersebut kelelahan akibat perjalanan yang sangat jauh. Nabi Sulaiman pun bertanya: “Wahai Hut-hut tidakkah kau sadari kesalahmu? Apakah engkau yidak tahu bahwa aku mengadakan pertemuan? Tapi kau datang terlambat.” Hut-hut pun menjawab: “Ampun baginda raja, sesungguhnya aku baru saja dari perjalanan yang sangat jauh sampai pada suatu negeri yang engkau tidak mengethuinya. Negeri ini bernama Kerajaan Saba, kerajaan ini diperintah oleh seorang wanita, keadaan negeri ini sangat makmur, tapi sayang seluruh penghuninya menyembah matahari.” Mmendengar jawaban dari burung Hut-hut, nabi Sulaiman tidak serta merta mempercayai kabar yang dibawa burung Hut-hut tersebut, untuk membuktikan ucapan dari burung hut-hut, nabi Sulaiman menuliskan sepucuk surat dan menyuruh burung hut-hut untuk mengantar surat tersebut kepada sang ratu penghuni negeri Saba yang bernama ratu Bilqis.

Hut-hut
Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, tibalah si burung Hut-hut dinegeri Saba, sesampainya disana burung hut-hut menjatuhkan sepucuk surat yang ditulis Nabi Sulaiman tersebut tepat mengenai kepala ratu Bilqis hingga membuatnya terbangun, sehingga dia mengambil dan membuka surat tersebut dan membacanya. Surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya surat ini berbunyi: “Dengan nama Allah SWT, yang maha pemurah lagi maha penyayang. Janganlah kalian sekalian sombong terhadapKu dan datanglah kepadaKu sebagi orang yang berserah diri.” Sebagaimana yang telah diabadikan didalam Al-qur’an surat An naml ayat 30-31 yang artinya “sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: ‘Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, bahwa jangnlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapKu, dan datanglah kepadaKu sebagai orang-orang yang berserah diri’” (QS. An-Naml : 30-31)

Itulah sepenggal kalimat pembuka yang ditulis nabi Sulaiman, selanjutnya nabi Suliaiman mengajak ratu Bilqis agar masuk islam dan memerintahkan untuk berhenti menyembah matahari. Setelah membaca surat tersebut ratu Bilqis mengadakan pertemuan dengan para mentrinya tentang bagaimana menghadapi kerajaan lain yang mencegah kerajaan Saba untuk menyembah kerajaan lain. Semua itu diperhatiakan oleh burung hut-hut untuk dijadikan bahan laporan kepada raja Sulaiman. Ahirnya utusan kerajaan negeri Sabapun pergi kekerajaan Sulaiman, utusan tersebut disambut ramah oleh nabi Sulaiman.

Setelah mendengarkan penjelasan utusan dari negeri Saba tersebut, nabi Sulaiman pun berkata: “Kembalilah kalian dengan hadiah-hadiah ini, katakan kepada ratu kalian bahwa Allah telah memberikan Rizki dan kekayaan yang melimpah ruah dan memberikanku karunia ni’mat yang tidak diberikan kepada mahluk lain, selain itu aku diutus sebagai nabi dan rosulnnya, dan dianugrahkan kerajaan yang luas serta kekuasaanku bisa meliputi bangsa jin dan binatang-binatang” 

Setelah ratu Bilqis mendengarkan penjelasan dari utusanya, maka ratu Bilqis memerintahkan langsung untuk menemui langsung kerajaan yang dipimpin raja Sulaiman. Maka pada waktu yang telah ditentukan, sang ratupun pergi dan membawa para laskarnya yang telah dipilih, mereka berangkat menuju kerajaan Sulaiman. Sementara itu mata-mata dari kerajaan Sulaiman yang terdiri dari jin memberitahukan kepada raja Sulaiman bahwa tak lama lagi ratu Bilqis akan datang bersama para laskar pilihanya. Sementara Raja Sulaiman mengumpulkan para jin dengan tujuan memberikan tudah penting. Sulaiman Berkata: “Barang siapa yang bisa memindahkan singga sana ratu Bilqis” maka pasukan jin berkata: “Saya sanggup memindahkanya sebelum tuan berdiri dari tempat duduk anda.” Jawab jin: “Jika saya mampu memindahkan sebelu mata tuan berkedip, maka saat itu juga singga sana ratu Bilqis sudah berada didepan raja Sulaiman.” 

Melihat hal itu Nabi Sulaiman langsung bersyukur dan bersujut kepada Allah SWT  atas kekuasaan Allah yang telah diberikan kepadanya, beliaupun memerintahkan bangsa jin untuk membangun sebuah istana yang indah, lantainya terbuat dari kristal yang bening, dindingnya dari kayu cendana yang harum, atapnya terbuat dari kaca sehingga cahaya matahari dapat dibiaskan menjadi tujuh warna, beliau memerintahkan agar bangunan itu dapat diselesaikan sesegera mungkin sebelum ratu Bilqis datang untuk bertamu.

Tak lama kemudian tibalah ratu Bilqis dikerajaan nabi Sulaiman, Bilqis terkejut sambil berkata: “Wah, rasanya seperti singga sana dikerajaanku” sulaiman berkata kepada Bilqis: “Benarkah?” “ya, ini benar-benar seperti singga sana di kerajaanku.” Kata ratu Bilqis. “Ketahuilah bahwa singga sana ini benar milikmu, singga sana ini aku pindahkan kesini sebelum engkau datang” kata raja Sulaiman menjelaskan. Ratu Bilqis semakin terkejut dan heran kemu’jizatan nabi Sulaiman, maka saat itulah ratu Bilqis beriman kepada Allah SWT dan meninggalkan kebiasaan kepercayaan lama yakni menyembah matahari.

Dengan pernyataan ini nabi sulaiman hatinya sangat senang lalu ia mengajak ratu Bilqis untuk berkeliling istana. Lagi-lagi ratu Bilqis dibuat takjub ketika memasuki lantai kaca yang dikiranya air , sehingga ia mengangkat gamis panjangnya, sulaiman berkata sambil tersenyaum: “Tak usah kau mengangkat gamismu, ini bukan air hanya lantai kaca.” Semenjak itulah antara kerajaan Saba dengan kerajaan Sulaiman bekerja sama dengan sangat baik karena seiman dan seagama.
Ratu Bilqis memerintahkan dan mengharuskan seluruh rakyatnya memeluk agama Sulaiman, kemudian ratu Bilqis yang cantik itupun diperistri nabi Sulaiman dan kerajaan sulaiman dan Saba dijadikan Satu.

Selain kisah utama diatas ada pula kisah mengenai nabi Sulaiman dengan pasukan semut, berikut kisahnya:

semut merah
Suatu ketika, negeri yang dipimpin nabi Sulaiman mengalami musim kemarau yang sangat panjan dan mengakibatkan kekeringan, kekeringan ini terjadi karena sudah lamanya hujan tidak turun ditambah dengan terik matahari yang sangat panas. Kekeringan melanda diberbagai daerah bahkan hampir seluruh daerah yang dipimpin raja Sulaiman mengalami kekeringan. Tidak sedkit umat beliau yang mendatangi kerajaan ntuk meminta bantuan dan pertolongan, dan meminta nabi Sulaiman agar memintakan kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan agar kebun-kebun tidak lagi kering dan begitu pula dengan sungai-sengai.
Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdoa memohon kepada Allah s.w.t agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdoa memohon kepada Allah SWT yang mengabulkan segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air- Mu, kabulkanlah permohonanku", doa sang semut kepada Allah SWT. Mendengar doa si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Nabi Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.

Masih berkaitan dengan semut, ini kisah nabi Sulaiman denga segerombolan semut yang membawa sebutir kurma.

Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya: “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?.” Si semut menjawab: “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepadaku sebagai makananku selama satu tahun.” Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut: “Wahai semut ke marilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu.” Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut: “hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu?” Si semutpun menjawab: “Wahai Nabi Allah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi kerana engkau bukan Allah Pemberi Rezeki (Ar-Rozak)”.

Demikianlah kisah nabi sulaiman as, burung Hut-hut dan ratua Bilqis semoga setelah membaca kisah ini bisa menjadikan teladan bagi kita dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Untuk lebih jelas dan menyakini kisah nabi Sulaiman ini, silahkan buka Kitab Allah dalm surat An-Naml Ayat 15-44 didalam kitab Al-Qur’an tersebut anda akan lebih menyakini bahwa kisah nabi Sulaiman as, burung hut-hut dan ratu Bilqis tersebut benar adanya, terimakasih semoga bermanfaat. Amin