SITUS ILMU ISLAM DAN UMUM

Sunday, 14 June 2015

On 01:55 by Unknown in
SOCIALIZE IT →


 PERANGKAP IBLIS

ILUSTRASI AIBLIS
Imam Ibnul Zauji membuat perumpamaan yang menggambarkan bagaiman upaya setan dalam mengganggu manusia. “sesungguhnya hati manusia ibarat kerajaan dibagian luar adalah tembok yang menjadi benteng, tembok benteng ini memiliki beberapa pintu dan bagian celah yang belum diperbaiki. Didalam benteng terdapat istana yang berpa akal dan hati nurani dan disamping benteng terdapt rumah tua yang dihuni hawa napsu. Para malaikat keluar masuk benteng melalui pintu masuk, sementara syetan keluar masuk melalui rumah teu tanpa ada halangan. Pertemperan terus terjadi antara penghuni istana dan ppenghuni rumah tua, sementara syetan selalu keliling mengitari benteng untuk mencari lengahnya penjaga pintu benteng dan berusaha menerobos celah tembok , karena itu tidak selayaknya sang penjaga lengah meskipun hanya sesaat, dia harus mengontrol semua pintu dan memperhatikan celah benteng karena musuh tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menerobos kedalam benteng.” 

Berikut ini adalah 3 perangkap iblis

1. Perangkap iblis karena panjang angan-angan 
Menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran  inilah salah satu perangkap tercanggih setan hingga manusia yang teperangkap binasa tanpa sadar salah satunya adalah panjang angan-angan. Dalam kitabnya talbis iblis, betapa seringnya terbersit dihati yahudi maupun nasrani kecintaan terhadap islam, namun iblis senantiasa menghalang-halanginya dan membisikan kehati mereka, jangan terburu-buru masyk islam pikirkan secara seksama dan matang sehingga ia menunda-nundanya hingga maut datang menjemputnya dan mereka mati diatas kekafirannya. 


Demikian juga yang terjdi pada pelaku maksiat agar menunda-nunda maksiatnya, iblis membuatnya terhalang dari melalui jalan syahwat sehingga mereka menunda-nunda taubatnya. Iblis akan senantiasa menanamkan dan menumbuhkan sikap malas dan minunda-nunda amal. Ibnu zauji berkata “penyebab kelalaian, meremehkan kebaikan dan kecendrungan pada keburukan adalah panjang angan-angan. Orang yang berangan-angan akan banyak beramal pada waktu subuh, maka pada malam harinya ia akan beramal ala kadarnya.

Berbeda dengan orang yang membayangkan kematian didepan matnya maka ia akan bergegas dan bersungguh-sungguh dalam ibadahnya. Nabi SAW bersabda: “sholatlah engkau sebagaimana sholat orang yang akan berpisah dngan kehidupan dengan datangnya malaikat maut seakan-akan ngkau melihatnya, apabila engkau tidak dapat melihatnya, maka sesungguhnya dia melihatmu. (HR. Bukhari).

Sifat menunda-nunda sudah menjadi tabiat manusia, ini akan sangat sulit dilawan kecuali orang  yang sadar akan dirinya, hingga melawannya sekuat tenaga dia menyadari bahwa dirinya telah berperang, musuh tidak pernah malas untuk menyerang dirinya.

2. Perangkap iblis karena miskin ilmu
Karena kebodohan kita syetan dengan leluasa memperdaya kita, yang berbahaya dalam hall akidah syetan mengusik kita untuk menyakan kita dzat Allah dan sifat-sifatnya hingga kita menjadi ragu kepada Allah ta’ala. Rosullullah SAW pernah bersabda: “sesungguhnya syetan itu mendatangi salah seorang diantara kalian dan bertanya: “siapakah yang menciptakanmu?” dia menjawab “Allah” setan bertanya, “siapa yang  menciptakan langit dan bumi?” dia menjawab “Allah” setan bertanya lagi, “siapa yang menciptakan Allah?” jika salah seorang diantara kalian meraskan sebagian dari yyang demikian itu, maka hendaklah ia berkata, “aku beriman kepada Allah dan RosulNya” (HR. Muslim).

Iblis dan pasukany juga berusaha memperdaya kita dengan memusuhi Allah, dengan menebar rasa iri dan dengki mialnya dengan mengatakan “mengapa Allah menyempitkan rizki orang yang bertaqwa dan melapangkan rizki orang yang durhaka?”  semua bencana ini terjadi karena kita jauh dari ilmu dan menjauh dari para ulama meragukan fatwa-fatwanya bahkan membencinya. Karena itulah kita sering berkata tanpa ilmu sama sekali dan sering mengomentari dan mencaci sesuatu misalnya lewat media sosial tanpa didasari ilmu sama sekali.

Menurut Ibnu Jauzi, kendaraan setan itu gosib,keraguan dan perdebatan yang tidak membuahkan keyakinan yang bisa dijadkan pegangan “sebagian mereka membisikan kepada sebaian lain perkataan-perkataan indah untuk meipu.(QS.Al-An’am:112).

Imam Ibnu al-Jauzi menyebutkan bahwa diantara bentuk talbis (perangkap) iblis terhadap orang awam ialah ketika seorang itu merasa puas dengan jalan pikiran atau pemahaman dirinya sendiri. Tidak peduli pemahamannya menyelisihi para ulama ataukah tidak sehingga bila fatwa para ulama menyelisihi kepentingannya ia akan secepatnya melakukan bantahan bahkan diatara mereka ada yang mencela dan mencaci para ulama.

Orang yang tidak memiliki ilmu biasanya terperangkap dalam sifat fanatisme terhadap masa tertentu, atau golongan tertentu. Fitnah terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah islam diawali dengan fanatisme. Ada sekelompok umat yang mengagung-agungkan satu sahabat kemudian mencaci sahabat lain hingga menyulut peperangn dan perpecahan serta pertumpahan darah, kondisi ini bisa saja terjadi dinegri ini apa lagi menjelang pemilihan residen, ada sekelompok orang yang mengagung-agungkan salah satu tokoh preiden secara berlebihan, hinga mata hatinya dibutahan dalam melihat kebenaran dan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan yang semu.
Perangkap blis juga berkaitan dengan garis keturunan, jika anda merasa sangat bangga karena memiliki garis keturunan dari keluarga yyang terpandang maka berhati-hatilah karena iblis mulai menyusup.

Bangga terhadap garis keturunan tidak ada manfaat sama sekali pada hari kiamat, sekalipun berasal dari keluarga para nabi. Sebagaiman ditegaskandalam firman Allah: “dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhi’i Allah” (QS Al-anbiya :21)
nabi Nuhpun tidak mampu menyelamatkan anaknya sendiri kala banjir melanda bumi ini seperti difirmankan Allah kepadanya: “sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu” (QS. Hud:46).
Begitu pula dengan nabi ibrohim tidak mampu memberi syafaat kepada ayahnya sendiri seorang pemuja berhala. Rosullullah SAW berkata kepada putrinya Fatimah putri kesayangannya: “aku tidak berkuasa terhadap dirimu sedikitpun attas kekuasaan Allah”

3. Perangkap iblis dalam harta
Iblis banyak memperdaya orang-orang awam untuk mendatangi majelis-majelis zikir, dia menangis dan menampakkan kekhusuanya, tapi diluar majelis mereka masih melakukan kebiasaan lamanya mengunjing, tidak berbakti kepada orangg tua dan berbuat aniaya terhadap orang lain. Mereka beranggapan dosanya akan terhapus dengan mendatangi para ulama. Bahkan ada sekelompok umat yang mempraktekan berbagai infaq sebagai kafarat dosa dengan jumlah tertentu dengan keyakinan dosanya akan terhapus dengan membayar sejumlah iinfaq kepada para imamnya.

Perangkap iblis terhadap orang-orang kaya menurut Ibnu Jauzi memiliki empat cara:

Pertama dari cara mencari harta, mereka lebih banya memperolehnya melalui riba 

Kedua dari sisi kebatilanya, mereka tidak mau mengeluarkan zakat, karena mereka beranggapan tidak dibebani kewajiban zakat.

Ketiga dari sisi penumpukan harta, orang kaya melihat dirinya lebih baik dari orang miskin padahal keutamaan seseorang tergantung pada keutamaan jiwanya

Keempat dari sisi pembelanjaanya, orang kaya membelanjakan hartanya secara berlebih-lenihan bukan sesuatu yang diperlukan tetapi untuk menaikan gengsi dan setatus sosialnya.
Rosullullah SAW telah mengingatkan dalam sabdanya: “tidak bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya empat perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan?, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan?, tentang darimana hartanya ia dapatkan, dan kemana ia belanjakan?, dan tentang badannya untuk apa ia gunakan?.”

Dalam bersedekah setanpun menjebak kita dalam ria, amal soleh tidak dilandasi karena Allah. Dalam bersedekah ia lebih mementingkan orang lain yang akan berdampak pada ketenaran dirinya. Sedangkan kerabatnya yang miskin tidak penah diperhatikan rosullullah SAW bersabda “sedekah yang diberikan kepada orang miskin itu (pahalanya) adalah sedekah. Sedangkan, sedekah yang diberikan kepada kerabat ada dua pahala,  yaitu pahala sedekah dan pahala hubungan kekerabatan” (HR. Abu Daud,Ahmad, Attirmidzi dan annasa’i).

Demikianlah artikel tentang 3 perangkap iblis yang telah kami paparkan, mudah-mudahan kita menjadi salah satu hamba Allah yang bisa menghindarkan diri dari segala perangkap setan sehalus apapun itu. Mudah-mudahan bermanfaat.